IPRIT
a
MAN PE
bangun, begitu pula dengan Kang Saep yang berada di
, dia tidak bera
na-sini. Menyisir semak-semak sekitar ru
i!" Salah seorang
han, semua warga menuju ke sana. Dengan penuh
Gusti, S
iak. Ternyata sosok putih itu itu adalah Sulastri yang dud
lihat makhluk mengerikan. Keadaan Sulastri yang memakai baju acak-acakan, menjadikan ibu-ibu berbisik-bisik
siapa? Seumur-umur hidup di desa yang tentram ini, tidak perna
sakk
at-cepat salah satu penduduk mengarahkan obor, ternyata seekor u
z kasih air adem," kata salah satu penduduk. Mereka memang sudah biasa minta air kepada ustadz atau Kyai
bisu dan hanya memandang kosong. Begitu juga setelah
bah menjadi keramaian karena kematian. Orang tua Firman menangis, apalagi i
ekulasi tersendiri di antara penduduk, apa
lmarhum?" tanya Dayat kepada Wisaka, s
ab Wisaka sembari meletak
berhubungan badan dengan mahluk terseb
m!" Wisaka be
g banyak kejanggalan atas kematiannya, tapi untuk tidak menyakiti perasaan keluarga yang d
a. Penasaran apakah benar ada cairan sperma di jenazah Firman? Berarti dia se
arakat. Tapi demi menghormati keluarga mereka diam dan membantu per
dalam tanah. Berbagai rekaan cerita bermunculan. Semua tidak ada yang yakin denga
diam termangu dengan tatapan mata yang kosong. Keluarganya begitu terpukul dengan keadaan Sulastri
ngobrol kalau kamu diem saja." Emak Last
ancur. Wanita itu begitu dendamnya ke
kucari!" teriaknya seraya menangis s
Ceu ..
ng air mata juga. Walaupun
***
ga, apalagi sudah ada lagi pernikahan-pernikahan selanjut yang
n belum nampak di tanggal-tanggal awal. Masyarakat begitu waspada menjaga k
an dilangsungkan. Berbagai persiapan sudah nampak. Hiasan janur yang dirangkai
tetangga yang datang membantu memasak da
usah sekali memejamkan mata agar terlelap, menghadap kanan masih melek, m
nggu orang-orang, Enok pergi menuju ka
ara Diah temanny
kebelet nih, mau
ar?" tanya
bulan ini," kata E
ang bersih!" kata Di
etelah menuntaskan hajatnya dia
k ..
ya. Dia kaget mengapa Dayat ada di sam
," kata
ajak Dayat sambil
a?" tan
ab malah menuntun
Kang?" Enok
k hamparan batu tak jauh dari rumah Enok
sementara tangan yang lain menggenggam tangannya. Enok merasakan debaran-deb
reka lupa diri. Dayat merebahkan Enok di batu, tapi wanita cal
a menikah," kata Enok berm
itu, seketika Enok tersadar, laki-laki itu bukanlah calon suaminya, ingin menjerit
ehingga pemandangan di depan laki-laki itu semakin membuat nafsunya naik ke ubun-ubun. Lelaki itu
Lidahnya yang sekilas terkena cahaya bulan, ternyata berca
idak berdaya. Dia sangat menikmati setiap inci tubuh perawan desa i
p dari badan Dayat palsu, seperti bau amis. Dalam ketidak-berdayaan terseb
sejenak dengan keadaan dirinya. Lupa orang tersebut bukanlah pacarnya. Di an
uanya terenggut beserta jiwanya yang ikut terguncang. Walaupun berusaha mengum
uh kepuasan, kemudian mulai menji
galaman tak terlupak