Istri yang Lari di Hari Pernikahannya
ernama Ela, dia adalah perempuan paruh baya yang dijumpainya di sebuah Mall. Ada benda milik perempuan itu yang tertinggal saat ia menabrak
an itu tak memberinya kabar. Mungkinkah dia bersama dengan 'Dady' nya? tapi hal itu sangat diluar kebiasaan karena temannya itu punya pr
irnya pergi. Ela memintanya bertemu di food court Mall saa
memakai riasan apapun karena ia memang tak suka berdandan dan lebih suka tampik apa adanya. Setelah menghabiskan waktu cuk
uruh tempat foodcourt. Tersenyum manis, Munah mendatangi perempuan itu dan buru-buru mengecup punggung tangann
itu sangat cantik walaupun tidak memakai riasan apapun. Wajahnya putih, hidungnya mancung, dan
dulu tanpa nungguin kamu, semoga kamu suka dengan menu pilihan Ibu, dan ibu yang traktir y
khas dengan style orang kaya, saat makan. Munah hanya bisa membatin dalam diam dan sesekali memandang sosok di depannya dengan s
?" tanya Ela, membu
Koki, tapi kadang juga bisa jadi pramu
rang yang bisa memasak, tapi kamu lain, sudah cantik, pinter masak juga,"
ak kok, Bu. Aku belum seperti koki terkenal yang sudah mahir, Bu. Dan ya, hari ini aku libur. Makanya baru bisa ketemu
hilangan gelang seperti yang kamu sebutkan, taunya sete
sendoknya dan membuka tasnya, lalu mengambil gelang berkil
-nimang gelang di tangannya, ia memandang Munah cukup lama
. Tapi Ela memakaikan gelang itu di
ja, tapi karna kesepian di tempat anak Ibu yang sibuk bekerja, jad
ngat mahal ... aku gak bisa
akarta, Ibu akan bosan dan sendirian tanpa teman, tapi
g sudah melingkari tanganny
tulus. Ela mengangguk
api di kartu nama yang kemarin, te
ang sedang ditempati saudara. Ibu kesini jenguk anak sulung ibu yang te
tiba. Ela hampir tersedak makanannya, dan
i di samping Ela, lalu ia mengelus bagian punggung perempuan d
gerakan tangan Munah dan perempuan
la toba-tiba. Munah tergagap, ia kag
n?" Ela menggeleng. Ia
i menantu. Dan kamu sepertinya perempuan yang b
gga kami tak tinggal bersama. Tapi, aku belum menyelesaikan masalahku dan suami. Ma
angguk dan mereka melanjutkan makan dalam diam. Setelah selesai, merekapun jalan-jalan berdua untuk berbelanja, Muna
hal-hal yang ringan bersama, hingga Ela merasa tak akan melepaskan Munah untuk berpisa
nah memang disuruh untuk mencoba dua baju yang sangat bagus. Munah pikir Ela akan membelikan baju itu untuk anaknya dan Munah han
erimanya," tegas Ela. Akhirnya Mu
p Munah tulus. Ela ter
amit Ela kemudian saat mere