Om, Please Love Me!
*
h baya dengan mengenakan jas putih dan stetoskop tergantung di lehernya. Sementara si peremp
ltrasonografi atau gampangnya di sebut USG berupa lembaran foto kecil berwarna hitam dengan beberapa bentuk yang aneh pada Helen. "Nah, bisa nona lihat ini calon anak, Nak
m kecut. "Terima kasih, Bu Dokter. Kalau
idak biasa untuknya, dia sudah sering menangani kasus seperti ini. Motif mereka macam-macam, Dian tidak bisa menjabarkan lebih karena itu mer
kan saya katakan ini terkesan lancang. Namun, saya berharap yang terbaik untuk Nak Helena. Jan
l USG di tangannya saat ini. Anak ini sangat kecil, dia bahkan tidak menyangka jika ternyata yang ada di perutnya sekecil itu. Dia melangkah lunglai menuju ke area pintu keluar
kan solusi untuk masalahnya. Mungkin bisa di tebak siapa itu. Pria itu adalah Gerald. Mata Gerald menyipit menatap lembaran hitam di tanganny
irnya memiliki uang untuk lanjut sekolah karena itu dia melupakan banyak hal. Tapi sekarang, dia serasa ingin memukul dirinya di masa lalu karena bisa-b
ekarang. Walaupun dia yakin mengenai keputusannya sendiri namun berbeda dengan Helena. Sepengetahuan dia, perempuan mudah sekali berempati, apala
terjadi di dalam tubuhnya membuat kepalanya sakit. Dia meringis dan duduk di kursi tunggu yang biasa terletak di lor
selanjutnya jika kamu tidak mengatakan apa yang akan. Kamu lakukan. S
menghilangkan hal ini dari dunianya tetapi sekarang, kenapa mendadak dia bimbang. Apa yang membuatnya ragu? Ini salahnya yang teledor. Ini salahnya yang tidak bisa menahan
elena, katakan apa yang akan kamu lakukan?" desaknya tak sabar. Selain hal ini dia juga harus bergegas pergi, akan gaw
lena pada akhirnya. "Rasanya
u mungkin berpikir jika aku kejam namun kita tidak memiliki pilihan lain. Anak ini h
aksud Gerald?" tegur seseoran
eorang perempuan paruh baya sedang menuntun kursi roda yang di pakai oleh nenek tua menatap mereka
ari genggamannya. "Bunda, Nenek, apa yang kalian berdua lakukan di sini? Buk
ari kamu ke sini," tutur perempuan yang di sebut Bunda oleh Gerald. Dia beralih pada
soal kehamilannya pada ibu Gerald dan meminta pertanggung jawaban pria itu. Akan tetapi, risiko ini terlalu besar, bagaimana jika per
asti akan tetap memaksa untuk menggugurkannya. As
a harus menyelamatkan anaknya terlebih dahulu. Walaupun ini adalah kesalahannya tetapi dia tidak mau anaknya pergi. Uang milik Gerald masi
utnya. "Ini anak Gerald, Nyonya." Helena tersenyum
puan di depan pria itu mendeli