Pernikahan Tak Terduga: Kesempatan Kedua yang Manis
ya aku tidak punya cukup keberanian untuk melakukannya. Meskipun aku ingin mencari lebih banyak petunjuk, itu mem
i jam menunjukkan lewat dari pukul sepuluh. Semalam aku hampir tidak
iap hal menyakitkan yang sempat aku dengar tadi malam. Aku bisa merasak
pa yang menungguku di
h ruangan yang tampak sederhana. Yang
g tempat tidur. Di dalamnya ada sebuah ti
engaja melihat ke bantalnya,
keriting panjang yang ter
lat. Tidak mungkin ram
, seolah-olah semua nyawaku sudah pe
ndar ke dinding, mencoba mengingat setiap perilaku tidak bi
suara yang datang dari pi
aat itulah aku berpura-pura bersikap tenang dengan mengambil remot dari meja kopi dan mencoba untuk menyalakan TV. Aku
hku. Aku takut dia akan menyadari ada yang tidak beres denganku. Lag
aian. Kita akan berj
Tapi... bukannya
rbulan madu setelah kami menikah, jadi meminta cuti hanya untuk be
enemanimu. Sekarang setelah kamu hamil, aku pikir akan lebih baik untuk lebih sering
capannya barusan terdengar sangat munafik bagiku. Jadi,
hat seperti seseorang yang telah menipuku. Sebal
ntang tadi
ntuk bercinta di ruang kerjanya tadi malam. Tapi melihatnya menatap b
icarakan soal tadi m
u hanya mendengar seseor
i berubah
e rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Aku harus menjawab beberapa pan
ya, hanya supaya aku bisa mendengarnya. Apaka
mengemasi beberapa pakaian, dan turun bersaman
lsif seperti dulu. Untuk saat ini, aku perlu memastikan kebenarannya sebelum m
alau aku tahu tentang rahasianya, dan memutuskan untuk menunggu dan melih
usiaku yang sekarang, aku masih belum pandai dal
perangkapnya dan membiarkannya m