Bukan Istri Idaman
memberikan 10 lembar uang seratus ribuan padaku.
i boros, tidak bisa mengatur keuangan, jadi lebih baik kamu saja yang mengatu
ada terus menerus jadi bahan cacian. Aku percaya Allah akan
tatapan heran. "Kenapa? Kamu
sudah lelah, Mas. Lelah. Berdebat denganmu dengan masalah yang
okan gak mau! Awas saja kau minta uang ini lagi
senyum
al? Gara-gara Mila lagi?" Suara
kan dia! Dasar istri tidak berguna
sanya cuma ngurus anak! Mana tahu dia
dah sering begitu, telinga
menitipkannya ke toko-toko besar. Hasilnya selama ini sudah lumayan. Apalagi akhir-akhir ini banyak permintaan dari konsumen, jadi barang yang kutit
memang belum merambah dunia online, karena waktu produksi ku terbatas hanya siang hari saja saat Mas
misi. Kalau tidak minta uang pada Mas Haikal, dia akan memint
*
dikit saja," ujar Mas Haik
dunia maya. Ya, aku ingin sekali hasil karyaku dijual seca
seduh lagi tapi gulanya habis mas. Silahka
k!
lu bangkit sembari men
ggu,
ala
nja sembako bu
ak kamu aja si
ng terpenting kebutuhanku dan anak-anak terpenuh
sih uang satu ju
yang belanja. Agar tahu seb
pa aja yang
mas, aku c
g akan belanja, aku tulis dengan lengkap dari mulai bahan makanan pokok, beras, minyak, dan
annya dengan uangku. Tapi sekarang tida
heran. "Jangan-jangan kamu nambah
a kan? Semua kebutuhan keluarga dan anak-anak. Itu baru kebutuhan pokok bulanan mas, belum yang l
ya kamu bis
n kalau kamu gak makan gak apa-apa. Kalau aku dan anak-anak sih sudah terbia
elanjutkan cara belajar jualan dan berbisnis secara onl
aftku, kain-kain perca yang kudapatkan dari tukang jahit serta barang rongsokan lain yang kudapatkan dari mengumpulkan sampah sekitar. Lalu alat dan bahan yang kubeli dulu dari sisa uang belanja. Aku membuat b
lakson. Mas Haikal pulang. Sebenarnya belanja dimana d
wajah ditekuk masam Mas Haikal berlalu ke dala
kalau kayak gi
apa,
sekitar delapan ratus ribu rupiah dalam sekali belanja. Kedua sudut bibirku tert
lit tapi maunya dibilang suami baik, ibu
ang kutulis, bahkan ada yang tidak tertulis masuk dala
annya sebanyak ini?"
m semuanya, Mas. Lauk, sayur,
kc
apek juga di rumah disuruh belanja ini i
jadi istri. Tak apa aku tak dikasih uang darimu dari pada t
tu ke dapur. Kusim
. Kamu yang di rumah aja tinggal okang-okang kaki sambil menik
bukan aku ya! Kamu aja hanya memberiku jatah s