FENGYING LIE
akan sesuatu kepada Paman," desi
ng ada di hadapannya adalah pamannya bernama Tau Chun
atakan saja!" sahut pria paruh baya
ku harap Paman memberikan izin kepadaku untuk melakukan pe
da keponakannya. Karena ia khawatir jika terjadi sesuatu p
tanya Tau Chun Lie menatap wajah keponakanny
h Paman ceritakan kepadaku, bahwa para pendekar di negri Nusa banyak yang memiliki ilmu t
mannya itu. Tau Chun Lie pernah berkata bahwa di negri Nusa terdapat banyak para pendekar sakti yang memiliki tingkat k
erkelana jauh. Namun, Paman khawatir kau
alam batinnya berkata, "Kenapa pamanku tidak mengizinkan
tu. Lalu, ia berkata lagi, "Kenapa Paman tidak mengizinkan aku
imu, Fengying," jawab Tau Ch
, "Dulu bukannya Paman sendiri yang pernah bilang, kalau aku ingin men
gkat berkelana ke negri sebrang," jawab Tau Chun Lie sambil menarik napas dalam-dalam. Kemudian, ia berkata lagi, "Ne
ika aku tetap ingin
gkas Tau Chun Lie, bangkit dan lan
gi, ia hanya diam dan tidak berani mela
khawatir jika aku tidak dapat menjaga diri," desis Fengying sambil m
keinginannya. Ia memutuskan untuk berangkat se
agar aku mendapatkan pengalaman seperti ya
pun keputusannya itu bertentangan dengan kehendak
am, Fengying sudah bersiap-siap untuk berangkat dari rumah pamannya itu
engying bangkit dari tempat tidurnya, ia langsung meraih ped
i rumah tersebut. Setelah berada di luar ruma
ma ini sudah merawat dirinya. Namun, keinginannya yang kuat mengharusk
harin
h siang!" teriak Tau Chun Lie di
g, lekas
. Tak ada sahutan sekalipun dari dalam kamar te
dak ada di dalam kamarnya,"
hun Lie langsung mendor
ak ada di kamarnya. Jangan-jangan dia nekat berangk
tersebut sudah menjadi pilihan Fengying, Tau Chun Lie hanya pasrah
an wilayah kekaisaran Waifu. Ia langsung be
yang mau memberikan tumpangan unt
ua orang pria bertubuh kekar, entah siapa mereka?
sini?" tanya salah seorang dari mer
ang itu, "Aku sedang beristirahat." Suara Fengying sedikit memb
ini, berani-berani
ria yang berdiri di hadapannya. Ia sadar bahwa kedua
akukan pemukulan terhadap Fengying. Sehingga Fengying jatuh tersung
emukulku?" bentak Feng
gmu! Jika tidak, tentu kau akan kami binasaka
engying jatuh lagi. Fengying berusaha bangkit kembali, namun dua orang pria itu tidak membiark
il menghindari pukulan tersebut. Demikianlah, Fengying mulai tersulut emosi, ia
ak Fengying. "Aku tidak menghendaki pertarungan ini berlanjut,