Bukan Cinta Perempuan Biasa
han, menyelipkan daun keringnya sebagai pembatas a
an dalam setiap lembar buku harian itu, wa
at aku harus sudah sampai di kafe milik
skan untuk mandi sekitaran pukul tiga sore saja. Masih ada waktu sedikit untuk kemba
mami Freya - perempuan Belanda asli yang telah lama tinggal di Indonesia hingga bahasa Indonesi
wal meeting kita ber
etap di kan
nute, OK? Kita mau ada sedikit revi
Mam,
terasa berat sekali akan kantuk dan seperti
gu kesayanganku di player. Lumayanlah untuk membawa kenangan
ke Taiwan meski aku hanya bisa membayangkan
, Ran... Batinku se
ungkan impian setinggi langit? A
sampai ke Taiwan lagi? Toh Ra
Jang Nara, penyanyi K-Pop generai awal idolaku. Karena kebetulan lagu itu setia menemani
sana easy going, aku kembali terba
t's gonna be another da
aku lupa mematikan alarm tadi karena pesan dari Mam
gunya Jang Nara tadi diputar. Tapi mengapa sangat lama ak
ngapa harus kembali terbangun ketika bahkan sudah mau sediki
ku ikut proses ke Taiwan jalur TKI tapi jangankan membantu
ga akibat pandemi ini, juga letaknya sedekat Malaysia-Singapura dan
ya yang terbatas membuatku ingin segera menggunakannya lagi untuk traveling selain kedua negara tadi, tetapi sial
etuk perlahan. Suara mbok Wayan, ibu kost kami yang sup
da apa y
at mbak Rani," ia menyerahkan sekota
siapa,
s ojeknya kesini. Baru saja t
da mbok Wayan sebelum kembali k
ga teratai sedang mekar dan kartu ucapan yang ditulis
darin dasar sebelum mendaftar ke agency, setidaknya aku
lusanmu. Kutunggu kamu di Tuban, jika Taoyuan kini tak menerima kit
a dengan Tuban jika dikaitkan dengan Taoyuan yang adalah nama bandara utam
ang selalu mencintaimu dalam set
i pasti hanya sebuah prank! Kok bisa-bisanya ada seseorang yang mengetahui keberadaanku di sini dan bahkan mengiri
dan Rangga hingga keberadaanku di tempat ini? Ataukah
epon nomor Matedjo yang kusimpan sebelumnya. Lewat WhatsApp, tidak aktif. Lewat telepon biasa, tersam
an bros teratai ini untuk saya? Darimana kamu meng
kemungkinan terburuk. Bahwa aku ini kan bukan siapa-sia
il dengan kartu ucapan tadi, namun yang membuatku lebih heran adalah tulisan aksara
Mandarin. Ia pastinya telah lama tinggal atau mempelajarinya dengan seksama sehingga
atedjo alias Rangga sendir
a yang bekerja di sektor pabrikan memang tidak dibekali dengan keterampilan bahasa apalagi tulisan yang memadai kare
lantas siapa yang telah sedemikian k