Billionare and His Secret Wife
uesli, padahal wanita itu jarang sekali makan maka
sanya aneh mengajak pria asing itu mengobrol, tapi
ngannya. Meskipun otaknya tak bisa fokus karena kehadiran Michelle yan
ghadap Michelle. "Habiskan dan nanti b
angat tak hangat sama sekali. Ah, tak masalah kare
mpai Michelle menghabiskan semua makanan yang sudah dipesan. Wanita itu meman
membaca majalah kalau otaknya tak bisa menangkap apa yang tergambar
ukan jawaban yang akan dilontarkan. Malam tadi, saat mereka bercinta
mu huruf depannya saja. Namamu d
begitu saja? Padahal semalam wanita itu mendesah dengan lantang
inta hapalkanlah nama mereka. Supaya ka
ya akan begini. Dalam otaknya sama sekali tak pernah terp
n Michelle tak berniat untuk mengenal Kai lebih jauh, s
, terserah kamu kau m
tidak sekaku tadi. "Aku Kai, dan lebih suka d
saha untuk masuk ke perusahaan yang bisa mengubah nasibnya. Ia tak
eorang pria pekerja. Kau gak
an nomplok lantaran bisa menikmati kemewahan kelas atas.
i sini tanpa izinku. Ah, aku lupa. Sebenarnya ada, kamu orangnya!" t
. Ia berputar-putar sambil mendengarkan musik kesukaannya. Berjingkrak-jingkrak di ra
n di kamar ini, mendingan
a gratis. Tubuh indahnya merasa basah oleh busa aroma mawar da
an rumah di lantai atas. Memiliki satu kamar tidur dengan luas kesukaan sultan, ruang tamu dengan sofa ukuran size. Bahkan Michelle akan
a penjaga sangat kaget saat Michelle menyebu
*
ini pria itu tidak sedang menuju ke kantor tapi malah berdiri di depan butik khusus wanita
eorang Kainando Patiwara kebingungan memperkirakan ukuran dada Michelle. Kal
cerdik saat mengukur bentuh tubuh wanita meskipun hanya satu kali lihat saja. Brandon adalah playboy kel
tu pegawai butik yang sedang menganggur. Sepagi ini butik memang belum ramai
yang sport, sheer bra, nursing
dunia bra. Pria itu lebih suka melihat wanita tanpa busana. Ah ralat!
n dada Michelle. Ia mencari situs pencarian dan menulis a
a beda warna beserta setelan pakaian santai. Tak mungkin Kai membiarkan wanita itu seharian memakai hoodie tanpa celana. Meskipun
mah yang hanya ada dirinya saja. Sebenarnya ada pembant
i. Kemampuan bahasa, otak cerdiknya, kekuatan tangannya saat menjatuhkan lawan di ring dan kepolosan wajah adalah skill ya
n belanjaan
apa yang dibelinya dari butik. Meskipun Ruben faham Kai pernah bermain dengan banya
enoleh kembali dan berkata, "Tolong sampaikan pada Vera untuk membuatkan makan siang untukku
an? Dan tumben-tumbenan Kai mau membawa belanjaannya sendiri? Bahkan kunci mobil saja pria itu sering lupa karena tak pern