Hazel Morgan : Candu Sang Perawan
b
istri memeluk, menghibur, serta memberi air minum. Polisi menghampiri gadis itu dan berbicara dengan penuh perhatian, namun gadi
tanya polisi itu. "Di mana kau tin
gan sopan, wajahnya tegang, karena takut. Michael Terius tertegun s
ael Terius dengan tatapan bingung. Menyadari dirinya mengenal Michael Terius, kemudian g
iswi Wine Rosemelowe, aku akan mengurusnya," ujar Michael Terius
menghubungi anda," ujar polisi tersebut. Michael Terius juga mengucapkan ba
," kata Michael Terius, ia menudungkan jasnya pada kepala gadis itu, agar gadis itu tidak mal
e, Michael Terius segera membawa gad
at visum," tanya Michael Terius lembut, dibela
wab gadis
u sangat sayang kepadamu." Gadis itu perlahan tersenyum, senyu
lucu, ia selalu menyanyi lagu 'Baby, baby,' sa
asrama. Hanya akan menimbulkan rumor yang tidak benar atas gadis itu. Michael Terius menghubungi kepala asrama kampus, mengabarkan peristiwa y
u? Kau harus mengabarinya," Mich
ibuku akan menangis cemas di sana," jawab Baby Hazel. "Studynya janga
menjadi semakin tertari
nja, ia tidak bisa tidur jika tidak memeluk ibuku," lanjut Baby Hazel menggaruk hidung, Mi
ke Jerman?" tanya Mic
wab Baby Hazel, gadis itu kembali menangis. 'Ah! Benar-be
utut, serta bekas cakaran pada bahu. Namun visum itu cukup kuat untuj menjebloskan pelaku ke
ichael Terius lembut. "Sebab jika kau kembali ke asrama dalam keadaan seperti ini, a
as, Michael Terius mengambil baskom dan handuk untuk membasuh wajah, tangan, dan kaki gadis itu. Entah kenapa? diri
ah gadis itu dengan cermat. 'Kulit Morgan Tanane, bibir dan hidung Morgan
Michael Terius segera bangkit dari tempat duduk. Bisa gawat jika tiba-tiba dirinya memeluk Baby Hazel, gadis itu malah tambah ketakutan
anmu tidak pernah bisa hilang dari hatiku," gum
a mengejar gadis unik Morgan Tanane. Bagaimana dirinya bersaing dengan Donnie Wine Rosemelowe sahab
beli keperluan Baby Hazel. Untuk sabun, ia memilih sabun bayi, karena sabun bayi aman untuk segala jenis kuli
imbul di hati Michael Terius. Dokte
persis sama seperti itu," gumam Michael Terius tertawa sendiri, hatinya ja
ki simpanan?" bisikan lembut menghampiri telinga Michael
s mahasiswa yang nyaris dilecehkan preman," ujar Michael Terius menoleh, ia menghadiahkan kecupan pada d
mahasiswamu," jawab dokter Je
sung masuk ke dalam kantornya tanpa mengetuk pintu.
s sedang mengeringkan tubuh dengan handuk di dalam kamar mandi. Michael Terius segera beranjak meninggalkan
ga orang itu tidak menularkan penyakitnya," pakai