Pengaruh Mantera Sihir Sang Alpha
ku dari atas ke bawah sejenak sebelum kembali berbalik ke arah Alaric dengan se
mencoba menutup pintu itu dengan kasar ke arahku dan hampir membuat kepalaku
atir ketika mengetahui kau pergi menemui para p
Raven. Dia akan bekerja untukku," jelas Alaric ya
mbuatku menerka-nerka siapa wanita ini sebenarnya. Pacarnya, mungkin?
, aku bahkan tidak mengenalnya. Wanita i
Victoria, Alaric terlihat tidak sena
ng Alpha, dan aku berhak melakukan apapun
jawab Victoria
ecara tidak langsung mengusirnya. Sekilas ia terlihat sakit hati atas ucap
k yang tak tanggung-tanggung. Dia meraih lenganku dengan cengkeraman yang menyakitkan dan seketika itu juga amarahku memuncak atas perlakuannya. Aku bisa saja mem
r satu ranjang denganku dan akulah yang akan menjadi pasangannya. Jangan perna
watiranmu tetap akan kuingat kok," jawabku manis dengan nada nyinyir. Matanya mel
eringatkanmu. Jadi awas saja, penyihir," dia berbicara dengan penuh amarah
mu," kataku. Dia terlihat seolah akan m
g padaku kapan saja," ucap Victoria pada Alaric sambil mengusap pipinya. Alaric hanya mengge
ku sinis. Alaric menatapku bingung, dia
ku dan menyelimutinya dengan kehangatan. Ada perasaan geli yang muncul saat dia menyentuhku namun aku berusaha keras unt
narik lenganku melewati setiap ruangan, nyaris tidak membiarkanku memperhatikan penjelasannya terlebih dahulu. Kemudian kami be
emuan besar lainnya dilangsungkan," jelasnya. Aku melihat ke sekeliling ruangan besar itu yang diatur hampir seperti ballroom. Terdapat lampu gantung besar di atasnya dan
n. Aku tidak terbiasa dengan kemewahan seper
sama," jawabnya. Seketika ada keheningan singkat dimana kita terlihat seperti sedang saling membaca bahasa tubuh satu sama lain. Dia terlihat seperti seseorang yang siap me
naiki tangga, langkahnya yang panjang membuatku sedikit kesulitan untuk mengikuti
tepat di tengah ruangan, dilengkapi selimut dan bantal yang tebal. Ada sudut baca kecil di dekat jendela yang didekorasi dengan warna pink pucat dan
an ke arahku dan aku mundur sampai lututku menyentuh tempat tidur. Dia mendekat
ara menggairahkan. Bibirnya begitu dekat sehingga hampir bersentuhan dengan bibirku, dan aku menghela napas p
aku sadar bahwa itu tidak benar. Ada sesuatu yang membuatku terpikat padanya, sesuatu yang tidak bisa kujelaskan. Aku gemetar
i justru aku sendiri yang terpikat