BUKAN FILOSOFI
gadis itu dengan penuh rasa. Terpancar jelas dari wajahnya, jika rasa sendu bercampur harap itu tengah menggerogoti hati dan tubuhnya.
Vanya yang masih menatap keluar jendela dan enggak untuk mena
juga turun mengganti posisi duduknya, karena dia akan mengemudikan mobilnya sendiri men
an Langit yang masih
ulang dinne
it yang selalu ada disaat susah maupun senang. Pria itu dat
Langit lesu, dan ber
es! Lo berantem ya ama Vanya?" ujar Rendi antusias dan menguntit Lang
noh," bantah Langit mengusir Rendi yang mengganggu dirinya yang kali ini
Rendi dan keluar dari kamar Langit dan membiar
a untuk memejamkannya, Langit lebih memilih untuk melirik ponselnya untuk menanyakan pujaan hatinya itu,
nyampe rumah bilang ya," centang
apalagi di balas oleh Vanya hingga akhirnya
awaban dari kekasih hatinya itu, namun tak kunjung jua ia dapatkan, hingga rasa khawatir menyeruak sesak di
g diluar jangkauan, cobalah
anya belum juga mengabarinya bahkan sudah berkali-kali ia mencoba menghubungi, entah itu melalu telepon biasa dan ju
*
uju kampus dan bertemu dengan Vanya, karena biasanya ia akan datang lebih a
," ujar Rendi pada Langit yang udah membabi buta cepetnya
uin Vanya karena dari semalam dia itu gak ngabarin gue sa
! Bisa jadi aja Vanya semalam itu ket
nya habis baterai! Ya udah, gue duluan ya, ntar kalo lo udah otw kampus kabarin gue!" pamit
Bucinnya kebangetan," gumam Rendi sendiri dan masuk ke
tiran, dan rasa takut kehi
an keadaan juga bersahabat pagi ini dengannya, Langit tanpa berlama la
t belum juga melihat tanda-tan
mobil itu membukakan pintu untuk Vanya yang tampak bahagia, sebelum sesaat mereka berdua berpelukan dan pria itu mencium mesra dahi Vanya, saat dengan Langit belum pernah rasanya i
panggil
lalakkan matanya, dan
ya jadwal lo siang ya?" tanya Vanya panik
semalam aku hubungin kamu gak balas, jadi khawatir. Oh iya ini siapa?"
a?" tanya pria
m sebelum sesaat Vanya men
t deket
e
ga i
e Arya, pacarnya Van
tapi Langit berhasil mengontrol semua itu da
guin," pamit Langit pada mereka berdua terutama pada v
angit masih melihatkan senyumnya, meskipun Vanya berhasil men
t. Itulah kalimat yang coc
a cinta. Padahal ia selalu berusaha untuk mencintainya dengan sepenuh hati dan g
tornya kembali ke rumah kost. Ia tau, jika in
*