Suami Pengganti
ginkan. Itulah yang dirasakan Tania, menikah dengan kekasih yang s
kan menemani kamu membeli gaun pengantin. Ditema
aja," jawab T
itu terasa seperti anak keci
ua wanita cantik yang sedang duduk menunggu kedata
n!" jawab Tiya,
ma nunggu," ucap Rian s
kamu dimana?" tanya Tiya sambil
lagi nelpon sama Papa." Mendenga
u ya? Sorry, Because earlier m
yum mengiyakan perkat
an Tiya ngerti kok." T
ke butik itu. Untung saja, Tania mengingatkan kedua wanita paruh baya y
Mama-Mama cantik ku," tutur Tania sam
awal mereka pacaran. Mama Rian juga sangat menyukai
suk mencari gaun dan ju
rik perhatian Mama. Tapi Mama nggak bisa pilih antara 2 gaun
t elegan jika dilihat, apalagi jika dikenakan mena
aja." Tania t
ran. Boleh nggak, Ma?" t
bagusan mana antara 2 gaun ini?" ta
ik, sangat cocok dikenakan Tania. Nanti Rian akan memakai jas berwarna putih campur hitam ya
ibirnya karena isi hatinya
n putih juga sayang. Jadi cocok dong dengan
berbeda itu, Tiya dan Sari j
anya kedua wanita paruh b
in kemauan tuan putri inj, pasti nanti Rian bakalan di o
jawaban Rian. Ia kira, Rian ta
riasan pengantin lainnya, mereka
ti Rian telpon supir pribadi rumah untuk menjemput Mama ke rumah Tante Sari. B
Rian dan Tania akhirnya pergi ke sebuah taman t
ya akan menjadi sebuah sejarah terindah dalam hidup
kan sekarang bekerja sebagai Dokter ni, Dokter Spesialis dalam lagi. Kalau aku
EO terkenal, pasti untuk bayar obat masalah
na sudah 5 hari tak bertemu. Maklum saja, Rian adalah CEO yang super sibuk denga
n. Itu, disana!" Tania menunjuk
katakan memiliki kekayaan berlimpah. Namun, merek
yuk!" ajak Rian me
alan. Namun, Tania melepaskan tangannya dari tangan Rian dan berlari tanpa melihat kiri kana
Tit
asihnya dan akhirnya ia tergeletak jatuh di jalan. Tubuh Tania gk di jalan dan teriak minta tolong kepad
ng! T
ah sakit terdekat. Tania menelpon keluarganya juga keluarga
jadi?" tanya Sari, mama
ng begitu sesak diiringi butiran air yang
, Pak?" tanya pria paruh bay
kami dulu ya. Kami akan berusaha semaksimal mungki
baik, Dok!" seru
dug,
dengar penjelasan dokter barusan. Merek
kter keluar dengan ekspresi w
an? Dia baik-baik aja kan?
takdir yang menentukan. Pasien, tidak bisa kami selamatka
kedua orang tua Rian dan Tania hanya terdiam m
Melihat jasadnya yang tertidur pula
u kamu pergi, aku nikah sama siapa? Aku nggak mau kehilangan
n ya," seru Sari, mencoba menguatkan Tania yang merupakan
emati. Kalau gitu, Tania ikut mati juga
g tua Tania mencoba menghe
ini. Lebih baik, kita lakukan kewajiban untuk Rian ya
mana tidak, awalnya ia sangat bahagia akan pernikahan nya. Kini, ia harus menangg