icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Suamiku Waria

Bab 3 Janji

Jumlah Kata:1002    |    Dirilis Pada: 08/01/2022

atap lantai dalam senyap. Tak ada satu patah keluat dari mulutnya. Bang Sugi mendekat. Aku menjauh. Tapi rupanya dia tidak berniat mendekatiku, melainkan unt

a puluh ribu, apa yang bisa dibeli dengan uang sekecil itu? Kadang-kadang hatiku remuk ketika melihat Langit, putra kita menangis karena kamu tidak bisa membelikannya es krim. Lain waktu aku merasa sangat tidak be

ia berbicara sendiri atau b

ar menimbulkan bunyi. Aku tahu semua yang terjadi di rumah tangga kita, tapi aku bisa apa? Aku hanya menangis diam-diam dan berharap bisa membuat kalian bahagia dengan hal-hal kecil. Untuk kesalahan ini, aku tidak berpikir panjang. Bagiku, ua

aku ingin sekali memeluknya dan mengatakan semuanya akan baik-baik saja. Namun demi mengi

enteng pertahanan perang. Aku memilih diam. Membiarkan semua mengalir

ertidur. Aku terenyuh. Benteng yang ku pertahankan erat-erat dengan penuh keegoisan akhirnya

kan suamimu yang bodoh in

aku yang bersimpuh di kakinya. Karena menghidupiku dan anak kami, s

banyak orang. Tapi bagi aku dan keluarga kecilku, itu uang dengan juml

. Tapi tolong, jangan beri makan kami dengan bara n

rakhir. Tidak ada lagi uang haram untuk kalian. A

masing-masing dari kamu jatuh cinta. Aku dan suamiku sam

bocor. Setitik demi setitik air masuk dan membuat lantai kamar basah. Bang Sugi melepaskan pelukan d

h, Nak. Kamu

a ibu menyapa s

lipan waktu di jalan. Mas

demi alasan yang diungkapkan suamiku tadi membuatku tidak bisa meninggalkannya sekonyong-konyong. Suamiku orang yang baik. Dia penyayang keluarga. Tidak bisa aku meninggalkannya yang sudah berkorban banyak untuk kami. Egoku perlahan runtuh. Aku akan berbesar hati memaafkannya meski t

letakkan di situ. Jaga-jaga kalau-kalau hujannya lama. Nanti embernya

segala kesusahan yang menimpanya, suamiku masih bisa berbuat baik padaku. Dalam lautan dapat

ng, ya. Uang ini biarlah sedekahkan saja ke mesjid.

k kepalaku. "Abang mint

Yang sudah terjad

hirnya baik-baik saja. Tidak seseram bayanganku akan perpisahan. Ikatan cintaku dan suamiku malah se

u dan Langit akan baik-baik saja meski di matamu kami kekur

i." Bang Sugi berkata dengan pasti. T

hilang karena perpisahan orang tuanya. Biarlah aku yang berkorban perasaan, demi damai hati anakku. Tentang janji Bang Sugi, aku percaya,

ti tidak akan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka