PEMBALASAN DENDAM SANG PUTRI SINDEN
N KEJI SA
luinya mulai lengang. Sementara bohlam berwarna kekuningan berwatt kecil, yang di tempatkan sebagian warga yang terbilang cukup ber
tuk persiapan pagelaran wayang kulit yang akan digelar Minggu depan di kediaman Lurah desa tetangga
emboncengnya dengan sepeda kumbang atau meminjam motor bebek milik ayahnya dan sengaja mencari jalan memu
arik yang membalut tubuh bagian bawahnya juga sedikit menghalangi langkahnya yang tergesa. Dalam hati ia berdoa
wayang Ki Dalang Suryo dan sempat menikahinya walau hanya berumur satu tahun saja usia pernikahan me
harus dilakukan. Apalagi hingga saat ini, walaupun Narendra telah menjatuhkan talak karena dulu pun merek
k menjamin kehidupannya bersama ibunya yang telah menjanda juga putri kecilnya yang masih bayi
merupakan jalan setapak yang membelah perkebunan serta melewati jembatan kayu di atas sungai cukup deras yang biasa digunakan warga un
nyusuri jalan kampung, ia harus berjalan memutari perkebunan untuk sampai ke rumahnya. Wa
biasa dibawanya saat berada di luar rumah at
an takut, ia berjalan m
atnya harus hidup berdua saja dengan ibunya telah mengajariny
ngnya bersama ibu tanpa harta peninggalan yang berarti dari bapaknya selain tanah kebun yang tak te
ena dirumahnya tidak terdapat jamban, untuk keperluan buang hajat bahkan saat mala
ndengarannya menangkap suara langkah kaki selain langkah kakinya di sel
encoba mencari-cari bayangan seseorang di balik pepohonan dengan sinar lampu senter yang di genggamnya. Tapi Suminar yakin tadi
itu tertangkap oleh pendengaran Suminar. Dengan perasaan sedikit gentar, k
ia berusaha meronta untuk membebaskan tubuhnya yang tiba-tiba saja sudah terjepit lengan kekar seorang laki-laki. Suminar tidak dapat mengenali siapa laki
sia-sia. Ia sudah kehabisan seluruh tenaganya saat tiba-tiba sebuah pukulan keras m
bawah tubuhnya. Dan rasa sakit yang teramat sangat itu begitu menyiksa seolah sebuah benda besar dan keras tengah dengan kasar dihujamkan berulang-ulang pada kewanitaannya. Ia
keringat yang menerobos penciumannya. Juga suara-suara berat lain yang mencoba berebut kenikmatan atas tubuhnya. Ditengah ras
n ke lehernya, lalu detik berikutnya, kain yang menjerat leher Suminar telah mengetat oleh tarikan kuat dikedua ujungnya. Me
i pelupuk mata yang perlahan mulai kehilangan sinarnya. Bayangan Lintang Prameswari yang kini mungkin ten
h kabar penemuan mayat wanita tanpa busana yang
itu sebagai Jernih Suminar, Sind
arena diperkosa dan dibunuh. Tapi polisi desa masih belum mendap
*
Suminar saat ia mendengar berita kematian
ko-neko itu. Jika Jernih Suminar adalah korban pembegalan, apa yang bisa didapatkan oleh para pembegal itu. Jernih Suminar cuma seorang sinden yang miskin.
iasanya aman dan damai, sehingga kejadian itu menjadi berita yang sangat menggemparkan dan beritanya
umah bambu yang dulu pernah ditinggalinya bersam
esalan menyelinap di hatinya. Keputusan yang diambilnya beberapa bulan lalu untuk meninggalkan keluarga
dup bersama keluarga kecilnya, bersama Jernih Suminar dan Lin
sesuatu untuk menyel
*