PEMBALASAN DENDAM SANG PUTRI SINDEN
I SEGALA
bulan seb
s tanpa perabot selain bentangan tikar pandan yang tengah dijadikan alas duduk oleh dua orang
ng tua yang terkenal sangat sakti itu. Tujuannya sudah jelas ingin menda
ndapat panggilan mendalang. Padahal dalam darahnya mengalir darah keturunan dalang. Mulai Kakek, Ayah dan sek
engan seksama. Mata tuanya dapat melihat aura kejayaan dari sosok pemuda t
alagi darah keturunan dalang mengalir di tubuh tegapnya, akan menjadikannya dalang ruwat yang sakti mandraguna. Bahkan, bangsa lele
ri pasaran
ge,
a langit. Sang pengendali dan pemilik wadah ilmu yang s
batinku, kamu sudah memiliki dasar yang kokoh untuk bisa menjadi seorang yang sakti. Asal kau mampu melaksanakan syarat ritual dan tiraka
ya penuhi asal saya diterima sebagai murid dan mendapa
lai puasa mutih 40 hari, ngebleng sampai Pati
betapapun beratnya!" ja
a syarat yang harus kamu penuhi untuk mendapatka
untuk melaksanakan
egasan jawaban dari Narendra suda
n ritual puasa tadi adalah ritual khusus yang bertuju
iku dan menumbuhkan janin berusia lebih dari satu bulan di rahimnya!"
mengiringi ayah Narendra mendalang memenuhi benaknya. Wanita yang baru seta
ang harus menikah. Itulah sebabnya, saat ia membawa Jernih Suminar ke hadapan ayah dan ka
saya sudah m
-abuan itu. " Hmmm.. sayang sekali! Seharusnya ilmu pamungkasku ini akan cocok sekali u
untuk mendapatkan ilmu kesaktian yang sangat diinginkannya itu b
esaktian dariku, syaratnya harus menikahi putriku dan memberinya keturunan dari benihmu. Itu adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi. Jadi terser
uk tercenung. Hati
enebus ilmu yang kau harapkan, datanglah kembali kemari besok sebelum tengah malam!"
*
dadanya, setelah ia mengutarakan niatnya pada istrinya itu. Dipanda
jat Putri kita. Ini hanya untuk sementara. Kalau ilmu itu sudah kudapat, dan aku sudah meraih ketenaran dan harta yang banyak, aku a
a hidup seadanya pun aku rela. Asal kita tetap bersama-sama. Lihat
a lakukan untuk membahagiakannya. Hidup serba kekurangan,
mu. Kita berjanji bahwa pernikahan kita tak akan menjadi batu sandungan
ayahnya kelak? Siapa yang akan menjaganya nanti. Saat kau pergi hanya ada aku dan Emak. Kami berdua sa
ang menimpanya. Kelak, saat aku sudah meraih segalanya, akan dipersembahkan semua untuk putri kita. Akan
asa khawatir p
ena Ia ditakdirkan untuk menjadi ratu, dia akan berada di tempat tertin
ta sejatiku. Apapun yang nanti terjadi. Hati dan cintaku hanyalah untukmu. Aku juga berjanji akan tetap men
g sinden harus merelakan dalang muda
ada malam itu juga tanpa sadar ia telah mengawali langkah untuk
a sudah menuliskan nasib yang begitu buruk
*