Mama Polos Dan Bayi Jenius
bersiap pergi untuk wawancara kerjanya, Mike sudah berpakaian rapi dan sedang menunggunya. Ia tersenyum kepadanya
enang. Marina merasa tidaklah baik untuk membawa Mike bersamanya. Ia ingin menolak, tetapi Mi
gangguk menyetujui. 'Benar-benar membuat pusing. Jika Mike benar-benar menepati perkataannya
bersama-sama," kata Mar
aupun Mike pada saat itu baru berumur tiga tahun, tetapi karena dia adalah seorang jenius, dia bisa dengan
ing, desain mode dan bahkan produksi televisi dan film. Setelah melihat gedung besar dengan arsitektur modern ter
. "Bu, berhentilah melamun. Apa Ibu ingat janji kita? Ibu harus segera pergi
-tiba berjongkok dan menyerahkan sesuatu pada Mike. "Ibu ingin memberikanmu hadiah untuk ulang tahumu yang kelima.
tu untuk memberi hadiah. Cepatlah pergi ke wawancara itu. Aku mau pergi
yang baik dan tunggu aku di dalam ka
mendengar itu lagi. Tetapi sifatnya yang lugu seperti ini juga sangatlah lucu. Mengapa Ayah meninggalkannya?' Memikirkan hal itu, Mik
fe sebelah sana. Ngomong-ngomong, Ibu perlu memberikanku sejumlah u
enar, aku lupa. Maafkan aku. Ini ada
matanya. "Ibu bodoh. Mengapa Ibu masih belum pergi
ong, kamu benar-benar tidak sopan! Bagaimana bisa kamu
ahu apa-apa. Tapi aku tetap menyukai ibu yang seperti ini
kata, "Ibu bodoh! Bukankah aku sudah pernah mengatakan jika Ibu tidak boleh
uga. Jika wajahnya rusak, dia akan menjadi jelek. Tapi apa yang harus kulakukan terhadap anak yang begitu tampan? Ak
hitam. Pelayan yang ada di sana sedikit terkejut dengan seorang anak ke
tanpa mengucapkan apa pun. Sesudah meletakkan cangkir kopi di
aat yang sama ia menyadari seorang anak kecil yang sedang duduk seorang diri. Tidak tahu kenapa, ia merasa bahwa ana
asa pahit. Tetapi setelah mencicipi rasanya dengan saksama, maka akan merasakan rasa yang kaya dan harum dari kopi, diikuti de
angannya, kemudian mengeluarkan ponseln
yang sedang dilakukan anak itu. 'Jika suatu saat di masa depan a
wajah CEO mereka, mereka mengira jika mata mereka
mengangkat kepalanya dan menatap mata Michael. Kemudian, ia tersenyum kemb
u, rasa hangat menyelimuti hatinya. Ia penasa