icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Duda kesayangan Gladis

Bab 6 Pengantin baru

Jumlah Kata:1175    |    Dirilis Pada: 02/01/2022

ngkan Gladis dengan mengusap punggungnya hingga wanita itu tertidur. Ia takut, khawatir, jika tiba-tiba Gladis kabur d

jar rapi, dan suara Kesya tertawa bersama Gladis terdengar. Awan melangkah perlaha

setelan training yang ... sebentar... warna dan

n? Bunda udah siapin semuanya, ya, Bun

begitu pilu. "Aku udah siapin baju kamu, di atas meja rias aku, kam

unda, Ayah nggak suka

ngangguk seraya berjalan ke arah meja makan lagi. Sementara dari ekor

. Baju kerah warna putih, celana jeans, bahkan celana dalam juga Gladis

ulu, maaf-maaf," ia lalu berjalan ke arah lemari

lu terdengar pintu kamar mandi tertutup. Gladis menoleh, Awan tak ada, ia

an cuma empat hari tiga malam." Gladis berdiri di dekat

kelima jemari tangannya. Gladis mengambil baji kotor suaminya, ia membawa ke luar k

*

ereka order. Awan tak mau membawa mobil, biaya parkir menginap di bandara terlalu sia-sia untuk dikeluarkan

ng sama, hanya beda ukuran. Kini, banda

*

urah Rai

e stan pemesanan taksi. Kesya dan Gladis duduk di kursi. Tak butuh waktu lama, Aw

uta, kan, Dis?" Awan mema

u. Kesya tampak sangat senang. Gladis terus

eminta supir taksi untuk membawa mereka memutari kota Denpasar lebih luas. Kesya begitu cerewet,Gladis menanggapi dengan ramai juga. Tapi tidak dengan Awan, saat taksi

gi. Mereka sampai di hotel yang di tuju. Sambutan petugas hotel juga sang

apa, karena kamar hotel di pesan atas nama Gladis. Room boy mengantar merek

Gladis membantu Kesya berganti baju yang lebih nyaman, jam sudah

tubuhnya di sofa, sementara Gladis mengangguk seraya membalurkan tubuh Kesya dengan minya telon. Awan melihat reaksi

u, ya." Bahkan Gladis pun sudah mendekl

buka kulkas yang ada di kamar

a," jawab Awan yang m

ian makan siang, ya," wanita itu berjalan menghampiri, menun

itu, menuju ke teras yang juga terdapat kolam renang kecil, tak seluas kolam renang utama yang ada di rooftop hotel, pun, ha

ghembuskan asap tebal ke udara. Kepalanya menoleh ke belakang, di lihatnya

*

goreng. Keduanya menuruti kemauan Kesya. Awan menyewa motor yang disediakan pihak hotel, Kesya dan

siang hari menjadi agenda

i di jam 4 sore, sesuai janji Awan, Kesya beg

Gladis mengalungkan kamera. Gladis mengangguk, ia men

enghampiri, ia merasa lelah juga meladeni Kesya. Awan beranjak, ia kini menemani putrinya itu. Awan menggendong Kesya lalu dibawanya berputar hingga Kesya ber

gil Kesya. Keduanya m

" pekiknya sambil memeluk Awan yang berjongkok. Gladis mengabadikan momen saa

kin, jika dulu ia tidak kehilangan anakny

iga. Kesya di gendong Awan, Gladis merapatkan tubuhnya ke rangkulan tangan Awan di bahunya. Layaknya keluar

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka