Surakarta, Aku Cinta Dia
mungkin laki-laki itu tak menyadari kesalahannya. Dia
ingin bertatap muka dengan Nendra karena bertatap muka dengan Nendra yang
memutuskan akan pergi ke Surakarta pada hari ini. Dia sudah menghubungi teman SMA-nya yang kebetulan be
ima pagi. Tapi Gienka sudah berada di terminal ditemani Papa tercintanya. Dia akan berangkat menuju Sur
erangkat ya?"
Pa," uca
Gienka pergi ke luar kota sendirian. Yusuf sebenarnya tak tega. Tapi karena Gienka terus m
sa besok saja perg
ia tau Papanya ini
disana. Kan mumpung ini Sabtu ini libur, jadi bisa du
tu bisa diandalkan? Siapa nam
a udah simpan nomer mereka di ponsel Papah. Kalau ada apa-apa Papa bisa
ya. Tak ada alasan lagi ba
hati-hati ya? Salat j
. Bisa-bisa nggak dapat tempat duduk nanti. Assalamual
nak!" ucap Yusuf melihat p
*
nginya penuh sesak. Dia harus duduk bertiga di
uk-aduk sekarang. Kepalanya
elit banget deh muntah naik bus. Mana n
agar rasa mualnya hilang. Dia berdoa dala
buah suara m
nya seorang pri
npa menoleh. Dia ingat pesan Mamanya. Dia
ia itu lagi mengulurka
yang duduk disampingnya itu. Dia kage
ih aman kali ya
permen itu dan dia makan. Dia mengunyahnya. Terdengar suara gemeletuk ker
tersenyum. Lucu sekal
irian aja?
wab Gienk
apa Jogja?" t
jawab Gienka tak yakin d
kembali t
?" tanya Pria yang memperkenalka
o dan Surakarta. Hal yang baru bagi Gienka.
bincangan tentang kota tempat tujuan Gien
ali merasakan mual. Dia tak mengerti. Padahal tadi
enak itu di sisa perjalannya. Dia h
*
ia langsung mencari udara segar di sekitar kampus itu. Dia bahagia sekali akh
a. Dia menekan nomer Rega. Tak lama, begitu nada der
udah sampai," u
a dulu," ucap Reg
a ber
Aku udah sampai, udah?
uara tawa R
tar. Kamu di sebelah
u lah. Kan janjiannya di sin
a di sebelah mana? Kan itu l
ku duduk di kursi dekat pohon Cemara," j
! Arham kesana lima m
s sambungan
Rega yang akan menje
an. Gienka
jemputnya? Arham? Kenapa mendadak beg
enjelaskan pada Papanya nanti jika dia ditelepon?
pi diurungkan juga niatnya. Dirinya tiba-tiba teringat Nendra. Apa kesi
h Nendra. Nendra lah yang membohongi dirinya. Nen
ak sekali mahasiswa yang memakai jas almama
Eh, tapi belum tentu juga. Terkadang nama itu tak sesuai dengan kenyataannya. Gienka bingung sendiri. Gara-gara Rega dengan mudahnya membatalkan untuk mengantar dirin
***