My Lovely Teacher
k seperti ini, sebaiknya aku mati saja!" li
dan menarik lengannya. Mereka berdua terjerembab jatuh ke lant
napasnya m
uran di kepala pemud
rtahanlah!" Ia merang
rdengar saat ia ber
a melihat ke-dua orang yang
h ikut campur deh,
ngan. Mereka tak menyangka akan bertemu di tempa
itu tak melanju
bahasa Inggris di s
?" tanya Fino membant
ong panggilkan Taksi gak Fin
unggu di sini!" Pria itu setengah b
Apalagi kondisi Zayn yang memang sudah tidak memiliki tempat tujuan
ebenarnya?" Ia membuju
Ia tidak peduli pada
n yang mendalam yang tidak bi
ngkok di dep
g yang sedih kan? ngomong dong Zayn!" Ia
aut wajah sedihnya. Ia tak bi
engar hanya suara rintik hujan y
angan air sungguh terdengar merdu
gilin tuh!" Fino setengah be
kamu jalan dulu deh
lengan Zayn agar b
nggu, kamu bisa masuk ang
campur deh!" Pemuda it
ng lengan muridn
k di situ terus gak bakalan dapet
tanya. Ia pun menur
a gak punya tempat
ir Taksi agak keberatan melihat
ongkos tambahan untuk mengeringka
nyum cerah menden
ertiga saling terdiam, tak ada percakapan. Yang terdeng
ntrakannya. Sementara Zayn masih bin
turun?" ta
..?" Ia
" Fino mendorong pemuda i
mpangannya!" Ia berk
taksi pun sudah melaju di
ruh nginep di sini lagi
au mengeringkan bad
h!" ajak
kata pun, Zayn masuk k
cil. Ada sebuah meja makan dan dua kursi
uh dengan berbagai ma
mandinya di sebelah sana!" tunju
etapi di dalamnya terdapat satu ka
ir hangat. Evelyn yang menyiapkannya s
pa ia sadari. Pemuda
air mataku jadi kelu
os untuk pemuda itu. Ia mel
lirih Zayn keluar
lit tubuhnya. Ia tak sengaj
ya? apa ini pacarnya?"
lana yang terlipat rapi di ranjang. Ia memakai pakaiannya
h gak kedinginan lagi
lantai yang memang sudah dialasi karpet te
buatkan Zayn m
nggalkan Zayn ke balkon. Kontrakan Evelyn berada di lantai
lan, ia menatap seke
tapi rapi, pasti Bu guru raj
n itu, pacarnya pasti sesekali datang ke
ndi dengan cepat. Setelah berga
etar, akan tetapi ia t
ponselnya bergerak
lihatnya dan
mu udah tenang dan hangat Ibu akan antar pulang!
" hanya itu kata-kata Zayn. Entah k
menghubungi mereka!" Wan
likan aku!" ta
ngomong kayak gitu s
ak mengerti rea
mau dengerin kok. Kenapa tadi k
urunya, Zayn mem
saja!" tatapannya beralih pada lain tempat. Ia
Kalau hidup setiap hari pasti ada saja kejadian yang membahagiakan kan? bisa meli
raut wajah Za
a dengerin masalah kita juga orang yang kita cintai, itu
ya, ada guratan marah da
na kalau
menge