TERJEBAK CINTA TUAN ANTARES
dipenuhi barang-barang mewah. Sungguh, ia tidak menyangka hidupnya yang baik-baik saja awaln
a bahkan masih terlalu muda dan seharusnya sekarang ini, ia bersenang-senang dengan t
aki itu licik pad
na ia b
r
seluruh tubuhnya lalu berpura-pura tidur. Itu adalah hal terbaik
yang
seseorang lembut. Sua
lantai menandakan jika pemilik langka
an itu tidak akan memaksanya untuk menemui
akan malam." Suara perem
ih diam dan ber
ai makan malam, akan ada yang datang ke sini untuk m
l
empuan itu dan terlihat je
mbantah Tuan Antares. Saya tidak bisa membantu Anda jika Tuan Antares sudah menggunakan kek
eriak Ale seraya me
sini. Karena jika dia yang datang ke sini, Anda bisa d
ap
diberikan Tuan Antares ke Anda, mending Nona Alenka mendengark
malasnya dia memakan makanan ya
ia benci dengan segala hal yang terjadi kepadanya, tapi bukan berart
perempuan itu dengan nada s
a. Ia tidak selera sama sekali untuk
gin memberi keju
Ale menyuda
engerut. "Kenapa tidak dilanjutkan mak
le membaringkan
ambil piring yang masih menyisakan makanan itu dan memilih
h sesuatu, tekan saja bel yang ada di atas kepala ranjang dan saya akan d
seusia dirinya dan juga sangat cantik. Bagaimana bisa m
jebak
di
engaja menjua
s pikiran bodohnya itu. Ia tidak boleh memikirkan hal
k bo
kepada
*
" Antares menatap
Tuan. Mungkin dia masih shock
Kamu tahu siapa saya, kan?" A
Saya tidak mungkin mengelabui Anda. Dia
kian banyak orang di sampingnya. Perempuan yang ia selamatkan dari perdagangan ilegal
itu. Mungkin sebagai rasa te
a j
enka setelah kamu membawa ke
empuan yang duduk di sofa
uan dan satu lagi perempuan bu
nyebut nama Ve y
n piring kotor. Selang beberapa menit setelahnya, ia kembali
menuju kamar yan
r
bari mempersilaka
nggil Ve kepada A
belum me
. Berharap dengan teriakann
erjap dan mengucek m
tanya den
rtidur?"
engan
di kamar mandi." Ve memban
engedarkan pandangannya di kamar mandi luas itu, ta
pas
kan terjadi pada
Setelah merasa sudah lebih
dari dua penata rias itu men
akan terjadi hanya bisa mengangguk. Dudu
. Entah apa yang keduanya lakukan, yang jelas ia mera
idur. Berapa jam? Sejam? Dua jam? Entahlah. Ia t
sa bangung buka
aksikan seseorang di depannya. Ah, di dalam kaca. Buka
kah i
at c
menoleh pada dua pe
gangguk sera
alah satun
nyangka bisa
bahkan sebelum berda
tanya. "Ya, aku tahu." Ale memu
kamar itu menata
antin." Menatap wajahnya kembali
ka akan menika
eparuh perempuan separuh lelaki itu mengeluarkan gaun p
rong separuh lelaki separuh perempuan itu hingga me
ati pintu kamar da
era menyusul, tapi Al
Rumah Antares terlalu banyak pintu sehingga ia bingung pint
labiri
Alen
nnya. Ia yakin jika pintu itu akan membawanya keluar l
adalah sapaan dari seseorang
kab
e
ada Antares. Lelaki itu
uhnya lemas seolah tulangnya seper
osan menundukkan kepala seraya menarik tangan Ale
aya saj
mendekat. Menggenggam kuat tangan A
," cic
ba di kamar, Antares mendorong Ale h
a sekarang!" pe
mau!" t
dress yang dikenakan Ale lalu dengan sekali henta
" Ale
an lebih dari ini!
ernikahan itu. "Aku gak mau nikah." Kalimat
laki itu malah fokus pad
ludahnya lalu kemud
ah selesai. Se
uan." Ve