Mimpi Gengster Tenor

entar! aku akan segera s

warna keemasan, ia mengemudik

tapi suara dan performa laju mob

r mobil pun menyala

audio itu selalu meneman

lawas selalu

yang memiliki kekuatan suara tenor un

an cepat, ia pun bersenandung sambil me

berangkat kerja? Sekolah macam apa ini

emosinya. Sampai-sampai konsentrasi

juannya, Pak Bronz berniat

i pinggiran jalan, ia telat me

bim!

salah satu mobil mewah y

na ini?" gerutunya s

dan berbadan tinggi itu akhi

dari mobil tua itu seraya

Saat melihat tiga orang bertubuh bes

pis matanya menandakan mer

h strategi menjad

tanya Pak Bronz b

nggunkan gerkan mata yang meloto

sergah salah satu lela

lain dengan bamper mobil miliku?" elak Pak Bronz meli

ang ini!" balas lelaki be

aja! Aku sedang sibuk, berapa yang harus aku bayar

h berandalan itu sambil meremas kerah baju

n semakin

ya terjadi juga, ia harus menyiapkan sebu

l itu kini semakin jelas setelah jendela k

nan mengkilat membuat s

tak berjejer rapi dan menekuk ke

patu itu akan tinggi besa

rna merah, memakai jas hitam itu

u sudah sangat t

menampakan dirinya, semua orang yan

a tidak mau

ya tersenyum sumbing sem

onz berusaha menurunkan pundaknya dan merendah di

Plak!

Bronz begitu saja, dan malah meli

, dan melihat kesemua ara

tenor di balik audio mobi

okan seperti ini! seret mobilnya, dan beri dia uan

k Bronz t

aksanak

dan untuk mengurangi kerusuhan, dua orang dar

reka pun melajukan mobil un

tertawa lantang meliha

*

ronz sampai di tujuannya untuk mendatangi k

melihat guru garang seperti anda bisa leb

berandalan itu."

ng kemari, untuk membaca data ini

tolak empat sekolah? lebih jelasnya lagi di keluarkan!

u! Dia ini anak te

dak jadi

membangkitkan buli kudukku, jangankan bulu kuduk, b

an! Jadi apa uru

elanjutan sekolah kita! ayolah! aku mohon!" rayu Kepala

h aku mohon

ntu kantor terbuka tanpa

Bronz dengan Kepala sek

a teruju pada pi

uk dengan setumpuk berk

seorang lelaki kerempeng memakai jas hitam pekat berjalan

embelalak

eolah ingin meluap

n anda kembali," sapa Bayu santai ta

a?" sergah Pak Bronz tersenyum sinis sambil

*

erang itu ternyata

ang akan terj

selan