icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Plis Jangan Ganggu!

Plis Jangan Ganggu!

icon

Bab 1 Pedasnya Melebihi Sambal Satu Kilo

Jumlah Kata:1091    |    Dirilis Pada: 13/12/2021

arian ke aku cuma seratus ribu, mana cukup kan

na sekarang nda bisa ke salon” tangannya memegang kepalanya. Ter

, bukan bermaksud membandingkan nih mba, aku di kasih Mas Rian lima puluh ribu sehari. Itu

han pokok sehari-hari. Bahkan kadang aku melebihkan uang belanja dari yang seharusnya.

ah, orang kamunya aja ya

ukup mbak, paling kan sehari beras,

li kali minta apa ke suami gitu. Coba tampil cantik, pikirin penampilan kamu. Jangan polos po

boleh nuntut suami to mba, ha

untuk menutupi auratku. Goresan goresan make up apalah itu, a

make up selalu menghiasi wajahnya. Rambutnya terkad

sih tau malah bawel,” suaranya terdeng

g. Mbak Rusmi memotong sayur. Sedan

telah aku melangsungkan akad nikah. Ia sendiri yang menawarkan diri. Padahal aku sempat menolak. Tapi ia sedikit memaksa. Rumahnya yang luas dan memiliki dua lantai menjadi pertimbanganku. Katanya banyak kamar yang tidak di pakai.

ku lahiran” ia tampak mengelus elus

udah mau lahir” Mbak Rusmi sudah sering membicarakan

lagi nanti kalau kamu hamil dan anakmu lahir” pasti Mbak Rusmi punya maksud lain membicarakan ini. Ruma

ni ya?” aku mencoba mengklarifikasi apa yang a

umah..” mbak Rusmi berusaha mengalihkan obrolan. Namun ucapannya juga masi

minta. Mbak tau sendiri gaji Mas Rian yang hanya karyawan kantor tak sebe

langsung ia mengusirku dari rumahnya. Kalau tau ujungnya begini, aku tidak akan pernah menerima tawarannya untuk tinggal di ruma

unya rumah. Kalau mbak ngomong kan aku juga ngga bisa cari tempat tinggal di tempat lain mbak. Kemarin jug

l keluarga. Mau di taruh di mana muka Mba. Ditambah ada keluarga Mas Dandi dan keluarga suami kamu. Nanti ma

u saja. Aku benar benar ia ikhlas menawari kami. Wajahnya sangat ter

um aku beli rumah. Mba yang ngomong sendiri to, rumah mbak lantai dua dan banyar kamar kosong.

uami sepertinya. Kalau kamu nikah sama dia kamu juga bakal dihormati kaya ratu sama warga sekitar. Andai kamu waktu itu nikah sama dia pasti nasib kamu ngga kaya gini Mah, sekarang pasti kamu jadi Bu bos. Eh

ni secepatnya. Ngga usah bawa bawa si Ferdi dan menghina Mas Rian,” aku sungguh tidak terima dengan ucapan Mbak Rusmi

akin ia bakal tersinggung. Aku yang adiknya saja sudah sangat sakit hati. Apalagi Mas Rian yang t

an air mata yang akhirnya berhasil keluar, nyatanya aku tidak kuat menahan pedasnya hinaan mba

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka