I Love You Pak Tua
segera dibuka, agar ia bisa dengan cepat
n para pekerja keamanan juga orang yang bertu
t ini belum sepenuhnya jadi
pertama dan terakhir kalinya ada lift yang rusak seperti ini!" Raka memper
annya Viona di sofa dan memerintah pe
ha menyadarkan Viona dengan mengoleskan mi
tok
ng mendengar pintu ruang
le
klah seorang dokter la
lah dia!" perintah
uan?" tanya dokter sambil
n ketika kami terjebak dal
jadian tadi pada dokter, Vion
da rasakan sekara
tapi sekarang sudah m
punya peny
a D
gan lupa bawa obat asmanya kemanapun Anda pergi, agar disaat asm
b Viona mengangg
dokter laki-laki tersebut segera be
egawainya menebus obat Raka bergegas kembali ke ruan
a?" tanya Raka sambil
awab Viona te
nafas pulanglah dulu!" perint
banyak yang harus saya
sampai kamu Sakit, karena nanti aku
hirnya menuruti apa yang
amun sebelum ia sempat berpamitan seorang karyawa
ini ob
saja pa
ini oba
a tersenyum menerima oba
sama,
n wanita tersebut berpamitan pada Raka d
ulang dulu!"
jawab Raka mengan
i uang kerjanya
unyi dan ternyata yang menelponnya adalah salah s
jika Hermawan dilarikan ke rumah sak
ra menutup ponselnya dan dengan cepat i
h sakit, Raka seger
ddy?" tanya Raka setelah ia
an masih ditangani di dalam,"
aik saja, Bibi," uca
mii
sten rumah tangga Raka kembali ke rumah unt
ani Hermawan keluar dari ruang IGD. Meliha
an Daddy saya?" tanya
karena jantungnya sudah
sembuhkan Daddy say
Hermawan. Sekarang kami akan memindahkannya ke ruan
ab Raka mengangg
itu saya
hkan,
ter telah mendorong tempat tidur
ikut kami,"
k, S
dengan terus memandang sang ayah yang tengah
oleh menunggu di depan ICU dan tidak b
il memejamkan matanya terkejut ketik
ya Raka yang langs
n bertemu dan berbi
n menganggukkan kepalanya kem
uster dari belakang. Ia duduk di sa
gil Hermawan
jawab Raka dengan mem
kamu akan hidup sendiri seperti ini? Sedangkan usiamu sudah tak lagi muda dan sepantasnya kamu memiliki anak, istri! Dad
tanya sudah tidak sadarkan diri. Raka yang meli
, beberapa dokter telah masuk ke dalam r
dulu biar dokter bisa menang
k Su
rasaan cemas Raka ke
r dari dokter dengan cemas, karena dari tadi do
uang ICU dibuka dan semua
ddy saya?" tanya Raka sete
embebani pikiran beliau. Sebisa mungkin beli
apa saya boleh melihat Daddy say
ulu, nanti kalau sudah dua
k, D
ermisi dulu, Tua
hkan
meninggalkan Raka seoran
dengan bersedekap dada, sedangkan p
api aku harus mencari seorang istri dimana? Kekasih saja aku tidak punya?" gumam Raka yan
_
ambu