icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dikhianati di Ranjang Pengantin

Bab 2 mencintai kehormatan daripada dirinya

Jumlah Kata:1514    |    Dirilis Pada: 23/11/2025

di depan wajah Aurora, bukan dengan bunyi keras, melainkan dengan keheningan

kan gaun malam yang lecek dan robek di bagian bahu karena tarikan pengawal tadi. Dia tidak punya ap

n oleh rasa perih yang teramat dalam. Bukan perih karena perlakuan Jenderal Wirya-dia sudah la

akukan padaku? Kau menghancurkan h

hwa dia belum makan sejak pesta semalam. Dia menatap uang kembalian receh yang ditinggalkan tukang ojek yang tadi dia tumpangi (

g terak

rah dan memakannya perlahan-lahan. Saat i

ggilan itu denga

al

uara pria itu dalam, dingin, tanpa emosi, sua

jik dan penasaran. "Kamu! Beraninya kamu m

engar meyakinkan tapi terlalu tergesa-gesa. "Aku sudah di bandara. Aku mau pergi dari negara ini. Aku nggak pe

pikir semudah itu? Kamu merenggut segalanya darik

beberapa bulan, anggap saja kompensasi karena aku juga terlibat, meskipun nggak sepenuhnya sal

gan te

ya... lumayan besar. Cukup untuk modal awal hidup baru. Rasa sakit hati yang dirasakannya bercampur dengan r

itu sempit, pengap, dan bau apek, tapi itu adalah tempat berlindung. Dia membeli p

Setiap sentuhan, setiap aroma, membawanya kembali ke kamar suite yang gelap itu. Dia merasa dirinya sudah hancur.

ya-mempercayai bahwa dia adalah anak ya

lalu. Dua mingg

n, dan bahkan ketika dia memaksa dirinya makan

Pasti karena t

bau masakan dari warung sebelah pun bisa membuatny

erbohong pada dokter, mengatakan dia baru saja pindah dan pola hidupnya

mengangguk-angguk saat memeriksa Aurora. Dia mengajukan b

atang bulan?" tanya dokter

ang bulan dua minggu yang lalu. Tapi karena dia terlalu fokus p

jawab Aurora, suaranya tercekat. T

rasa kamu tidak perlu obat sakit peru

ora melakukan tes

h ingin meledak. Dia berharap, berharap penuh, bahwa ini semua hanyalah sa

bali ke dalam ruangan. Di atas meja, tergeletak

n nada ramah. "Kamu hamil. Usia kandun

dak ada lagi air mata. Hanya ada rasa d

k ingat wajahnya. Hamil anak dari malam ter

ndal lagi. Ini adalah

ja?" tanya dokter itu khawat

tersenyum, senyum yang jauh dari kata bahagi

i. Di tangannya, selembar kertas bertuliskan has

angku kayu yang sudah reyot. Dia menarik napas dalam-da

ari pria itu. Anak ini akan menjadi penging

alah jalan keluar yang paling mudah, paling bersih. Dia bisa melu

nnya yang gemetar di pe

mengelilinginya. Dia memikirkan ayahnya, yang pasti akan menghinanya lagi

ikit gerakan di perutnya, at

pi entah kenapa, saat tangannya menyentuh kulit perutnya, perasa

kah lagi, Aurora adalah anak yang sangat dicintai. Dia selalu ing

. Anak ini adalah bagian dari dirinya. Jika dia menggugurkannya, dia sama saja

da

enjadi alasan terkuatnya untuk bangkit dan kembali. Dia tidak akan membiarkan anak i

ini, dan dia harus pergi, jauh dari jangkauan Je

uang transfer dari Tuan David, dia memesan tiket pesawat paling murah ke London. London, k

arkannya: Bibi Marni, mantan pengasuhnya yang kini tinggal di Bandu

ini, dan aku... aku hamil," kata Au

etika dia bicara, suaranya dipenuhi kasih s

Kamu butuh identitas baru. Kamu nggak bisa pakai nama Valenc

a membuat paspor darurat dengan nama tengah dan belakang yang diubah, sekada

menutupi perutnya yang masih rata dengan jaket longgar. Dia men

inggal, Sabrina. Aku pergi sebagai pecunda

rora menangis diam-diam. Tangisan itu bukan la

Kita akan kuat, Sayang. K

a akan menjadi seorang ibu tunggal di negara orang. Tapi dia tidak gentar. Kebenciannya pada Sabrina dan cinta

awan tebal di atas Jakarta, Aurora V

memikirkan Jenderal Wirya, ayah yang membuangnya. Dia hanya memikirkan sat

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka