icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Langit dan Evelyn

Bab 5 Percaya

Jumlah Kata:1362    |    Dirilis Pada: 07/12/2021

celana dasar yang tampak sedikit kusut. Dia melepaskan sepatunya, meletakkan ke bawah kursi lantas b

el

oal rencana k

ng

aja smp

ih di

el

rumah, ada

a p

o Rara sedang makan dengan posisi kaki naik ke atas kursi dan bib

ng

h selesai makan jgn l

el

an di rumah aku terla

ng

aku mandi

dan celana tidur. Masih dengan rambut setengah basah dan handuk menggantung di leher, dia keluar kamar. Melihat Bibi Nur dudu

a yang pesan sarung ban

duk di sebelah Bibi N

k usa

jahnya kayak b

annya ke ujung sofa dan memegang pundak keponakannya, memberi pijatan di pundak Langi

git mau

erhenti. "Sama siapa? Kamu nggak pernah kenalin siapa pun ke Bib

dikenalin ... sekarang Langit udah yakin dan bak

mana? Bibi udah janji m

sama pilihan

bisa memilih ibunya harus gimana. Itu keputusan kamu, Le, saat memi

sudah Langit anggap seperti ibu kandungnya sendiri. Kehilangan orangtua di usia muda bukan sesuatu yang mudah dihadapi jika Langit tidak memili

, Le? Ketem

ulan suka ikut ngumpul. Anaknya mandiri, Bi,

ita karir susah punya wa

angan Bi Nur yang sudah mengeriput, matanya memandang penuh pengharap

*

a berhubungan, supaya tidak menimbulkan kecurigaan pada keluarga Langit. Alhasil, di pagi buta, dia sengaja mengosongkan jadwal kerjanya sehari dan menelepon Rara untuk datang ke rumahnya. Membantunya mencari pakaian yang pantas. Awalnya pi

napa kalau ou

suk rumah. Dimana-mana kalau pertemuan

erwarna putih dipadu jas hitam dan celana dasar yang kontan membuat Rara mene

enyentak tubuh Evelyn agar memberikan ruang baginya untuk menjelajah isi lemari Evelyn-atau lebih tepatnya dibilang fitted closet karena Evel

t negosiasi bisnis. Hadeh!" Rara menceletuk jengkel. Pilihan gadis itu akhirnya tertuju ke sebuah dr

ni

ganti. Bentar lagi

rwarna senada. Tas anyaman yang terlihat cantik. Rambutnya dibuat bergelombang. "Gila, Langit bakal jadi c

kan untung!" komenta

k ganteng datang. Udah Bibi sur

n suami l

apat kabar kalau seekor gajah dapat bertelur alias nyaris nggak bisa dipercaya karena selama ini Bi U

ulu ya, meny

ke

dari kamar. Menuruni tangga menuju ke lantai bawah. Dirinya melihat punggung Langit yang mengenakan ke

*

mana penampila

bergelombang, tubuh langsingnya terbalut sempurna dalam dress berwarna krim. Lelaki itu sejenak terpaku memanda

us,

h barang? Jawabannya

o pasti udah tahu jawabannya." Rara terliha

at sekarang? Bi Nur uda

a." Evelyn lagi-lagi memuji diri sendiri di hadapan Rara dan Langit. Rara cuma geleng-ge

ejut melihat motor Langit terparkir di dep

ya

gak nai

ara, aku masi

bil aku

h yakin aja sama

ou ser

ekilas, takut kalau ada aroma tidak sedap menempel dan menodai rambutnya. Rara langsung melotot ke Evelyn, menyuruhnya berhenti melakukan tindakan aneh. "Di-klik Lyn," Langit menunj

ank

ping. Bukannya sombong, tapi Evelyn memang seumur hidup tidak pernah naik kendaraan roda dua. Alh

elan ya,

wa Bi Nur yang rempongnya

Langit memutar spion motornya hingga dia bisa mengecek kondisi Evely

u takut pe

ak a

a Langit yang maskulin membuat Evelyn menelan ludah. Biasanya, Evelyn selalu memegang kendali soal apa pun dalam kehidupannya. Dia

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka