Langit dan Evelyn
ya. Kalau Evelyn mengajaknya ke restoran mewah, Langit justru membawanya ke sebuah kedai kopi di pinggir jalan. Di tengah-tengah percakapan, tahu-tahu seorang peng
mereka beli miras. Tapi kalau dikasih
engangguk, sembari matanya
persyaratan. Toh, ini semua juga hanya pura-pura. Alhasil Evelyn memilih bicara to-the-point. "By the way, aku kira udah cu
it terliha
udah bilang ke ka
ak. Rara nggak
an berpegang teguh pada prinsip itu. Awalnya Langit terlihat terkejut, tapi lama kelamaan cowok itu mengangguk paham. "Rara bilang katanya kamu juga nggak mau menikah, tapi kamu dipaksa harus menikah bahkan diancam mau dijodohkan. Ja
, boleh bercerai dan kita hidup masing-masing. Aku dapat apa y
kekeh keci
oo
Terlihat sekali keras kepala, dari caranya tidak ingin dipotong saat men
ita. Kalau ada yang mau direvisi silahkan k
to-the-poin
. Karena waktu adalah uang dan berharga bu
njian. Namanya ada sebagai pihak kedua, dan nama Eve
ep
edua setuju menikah kontrak, maka aka
dic
ncairkan dana dari surat wasiat. Aku pikir nggak perlu membalas aku dengan nominal." Dalam hati, Evelyn bersorak, i
kenapa kamu set
akal, meskipun belum menjelaskan dengan logis alasannya menyetujui terlibat dalam pernikahan kontrak. Evelyn hanya tahu bahwa Langit akan dijodohkan sementara cowok itu tidak ingin menikah s
Tidak boleh melakukan tindakan asusila atau kekerasan. Tidak boleh membawa senjata tajam di dalam rumah. T
sa kamu tempati. Aku nggak mungkin kan pindah rumah? Karena posis
oin sudah ok." Langit segera menandatangani perja
angkir kopi di depannya
ta mulai menika
an Evelyn, Langit
*
ritakan kalau dia akan segera menikah dengan Langit secepatnya minggu depan. "Udah kayak kawin sama kucing aja lho, kucing aja kalau mau kawi
pin sih ngulur
skipun Cuma kontrak tapi k
, habis itu gue bawa dia ketemu keluarga gue.
ng pada Evelyn. "Dasar wanita jahanam lo ya, bikin gue kaget! Gue nyaris nabrak mobil orang tahu nggak? Gara-gar
membuat kedua temannya menahan diri untuk tidak menghantam kepalanya dengan
capek ngomo
datangan Langit di kertas. "Harus b
ya-iya aja?" Tan
yang bisa meno
get. Tapi plis ya Ev, sebetulnya gue agak merasa bersalah mencomblangkan lo sama Langit. Lo jangan apa-apain dia,
ada sih, Ra, cowok baik." Ucapan Evelyn terdengar sinis. Dala
tor. Dia yang bantu gue sampai ke rumah, di rumah ... gue sempat clingy gitu, nemplok-nemplok ke dia.
ng kadang terlalu liar memang sulit untu
ah dia nggak bakal ma
ikukuh dengan prinsipnya kalau tidak ada cowok b
pa-apain dah tuh anak
gue cewe
ng suka memanipula
mereka awalnya pun bukan murni karena ingin berteman, tetapi karena Rara dan Sofie adalah murid pintar ya
? Oke, Evelyn? Kalau lo mau berbuat jahat ke
an menghembuskannya berat
*