icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Untouchable Man

Bab 4 Chapter 4

Jumlah Kata:1235    |    Dirilis Pada: 07/12/2021

h makan siang Raga akan menjelaskan secara detail tentang humas perusahaan. Naya yang memang berminat

a Raga mematikan proyektor setelah

banget sih, tapi bisa lah

ago ngeditnya. Kalo mau belajar,

ng bisa belajar gr

enarnya ada Arman tadi. Namun, dia keluar ter

aat makan siang. Rezal terlihat biasa saja saat melihatnya, tapi kalimat yang

ada Raga. "Tadi yang di ruangan

manya Pa

u di restoran. Aku nggak sengaja

antes Pak Rezal

dendam kan, Mas? Aku masih seha

"Nggak tau juga ya, Nay. Pak Rezal orangnya

engan resah, "Janga

ertawa karena berhasil membuat Naya takut. Yang dia ucapkan adalah kebo

kok nyeremin," ce

Pak Rezal de

jangan bilang. Aku be

gan, "Nggak janji ya, Nay. Ini mulut kalo nggak

*

nya dia sudah dalam perjalanan pulang sekarang. Namun yang ada, dia harus terjebak di lobi kantor karena hujan yang turu

ya seseorang yang m

rawan seperti ini. Naya hanya bisa mengulum bibirnya pelan. Dadanya bergemuruh, lagi-lagi antara terpeso

. Nunggu uj

di samping Naya. Matanya melihat k

Rezal berbalik menatap

ng. Sedetik kemudian dia menyadari apa yang terjadi pada Naya. Dia teringat

" tanya Rezal mena

pelan, seolah terhipnotis dengan waj

sa diti

ngannya dari wajah Rezal. "Nggak usah

lagi. Bukannya apa, tapi dia tidak t

gak,

ai memanggil satpam, "Ka

nya dan mengambil jas hujan yang selalu tersedia. Tak lupa dia juga mengambil payung untuk dirinya se

dulu jas

capan Fira dan Raga yang mengatakan jika Rezal akan mempers

ke?" tanya Naya men

pake jas huj

menggaruk lehernya pelan. Di

ggak mau

as hujan milik Rezal dan memakainya. Rezal masih b

ucap Rezal saat Naya sudah mema

Besok jas hujann

ang berkedut. Entah ke mana rasa takut yang menyerangnya tadi siang. Saat ini Rezal

min jas ujan, tapi k

*

anita yang dia sayangi itu membahas tentang kenyamanannya akan melajang. Buka

na nggak mau, sama adiknya Rana juga nggak

ga Rezal bawa calonnya sen

n, Pa? Mama uda

kesal. Wanita itu membicarakannya se

Rezal mengambil lalapan s

, Zal." Fadil-kakak Rezal

Sedangkan Fadil hanya tertawa dan mencium

n Mbak nggak, Zal?" tawa

ikut-ikuta

as, "Lihat anakmu, Pa! Masa dia bene

" Rezal mengambilkan nasi untuk Ibunya sebagai pe

an yang masih terus berlangsung hingga sekarang. Setidaknya seminggu sekali

zal mengangguk dan mene

amu masih kuliah ya, Ra?" tanya Rezal mem

ac

uat kamu mecahin 7 p

merasa sungkan dengan orang tua Rezal di hada

lap bibirnya dengan tisu,

apak sabar ya sama Naya. Kelakuannya emang ra

aru satu hari soalnya. Lagian kam

aya, Pak. Masa Pak Rezal nggak p

g sejak kapan sepupuan

ah." Tangan Nara terulur untuk mengambil piring koson

nya. Tanpa dia sadari jika Ibunya tengah mencu

tanya Ibunya dengan

ya?" tanya R

k magang. Ca

ya. Kenapa jadi Naya? Rezal lebih yakin jika jodohnya masih disayang

*

B

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka