icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ciuman Sang Ular: Balas Dendam Seorang Istri

Bab 5 

Jumlah Kata:928    |    Dirilis Pada: 29/10/2025

t yang tajam dan menusuk di si

atasku, senyum p

sinya berjalan lancar. Cedera Anda ti

ho

tih, dan aku mencengkeram selim

nya?" tanyaku, sua

etes keringat menetes di pelipisnya. Dia i

ya? Kami hanya memasang k

n pahit keluar

itu aku keluar dari sini. Dan ketika hasilnya menunjukkan tulang rusuk yang hilang, pengacaraku tidak hanya akan menuntutm

r dari tempat tidur, sebuah gertakan

r itu

na Wijaya, jangan bangun!

ku, tangannya berger

u bukan pilihan saya. Tuan Putra, dia memaksa saya. Dia mengancam

erasa seper

ncurkan, semua demi seorang wanita yang bahkan bukan bagian dari

i kehidupanku yang lalu telah tiada. Dia

n di tempatnya terbu

u, suaraku tanpa belas kasihan. "Kau akan menghadapi konse

t itu, pintu k

a masuk, wajah mereka di

ma mereka

s rantai perak tipis, tergantung sep

g rus

Bukti kekejaman mereka,

liar dan tidak waras yang membuat

langkah maju. "Jangan menyusahkan dok

u saat dia meraih tanganku.

sal. "Apa yang kau ribut

kungan tajam dan be

? Masih memainkan peran seba

terlihat bingung. "Ap

an mematikan saat aku menunjuk dengan jari gemetar ke

kter yang meringkuk ketakutan. Topengnya hilang. Wajahn

ya santai, meremehkan. "Itu hanya tulang. Bukan bera

adalah anak bodoh yang menge

busnya," tambahnya, seolah-olah tas tanga

ku s

u tidak mengambil salah satu tulang rusuknya

an seumur hidup? Hukuman mati?

k begitu, Brooklyn. Keira tidak akan pern

tu adalah pisau yang selalu dia gunak

ku picik karena membiarkannya pindah ke rumah kita. Aku picik karena memb

aku

, Baskara? Melihatku seper

tidak terbaca di matanya. Dia tampak ben

ulai meraihku, seola

a menghen

di lengannya, wajahnya to

bilnya," bisiknya. "Jika itu membuat Brooklyn

ya, perhatiannya segera

uaraku datar. "Tapi dia har

pan. Mengabaikan rasa sakit yang membakar di sisiku

eolah-olah aku t

ngelilinginya, tubuh mereka

ak Andra, wajahnya berke

adai. Dia maju ke arahk

kecil itu. "Kau cemburu karena kami peduli padanya! Kau sela

enganku, cengkeram

, Brooklyn. Berhenti

menggenggam kal

cemburu. Tapi

yang percaya kebohongan mereka, yang hid

n salah. Setiap protes adalah amuka

ing, wajahnya beberapa inci

dari kalian," desisnya, suaranya bisikan beracun.

a adalah pu

gamanku, jari-jarinya menyentuh

nnya, lalu kembali padaku,

arusnya menjadi suatu kehormatan,

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka