icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Scarred Hearts

Scarred Hearts

Penulis: bittermelon
icon

Bab 1 Tuan Putri Kecil

Jumlah Kata:1174    |    Dirilis Pada: 06/12/2021

ir ke dunia. Seorang bayi berpipi merah, dan ja

i pakaian, dan juga sepatunya dengan sendal rumahan. Saking ter

antung Arion berdegup gugup sekaligus excited. Suara rengekan bayi terdengar pelan. Arion mengendap dari celah pintu kamar, beru

hkan pandangan pada buntalan kain di gendongannya,

mendek

membuncit, tempat Arion sering menempelkan telinga untuk mendengar pergerakan adiknya dari balik kulit, kini tampak mengempis di bawah

Arion. Isi di dalamnya menggeliut pelan. "Tuan putri kecil kita. Akhirnya, Ario

dalam buaian ibunya. Pipinya gembil dan merah. Adiknya ini kecil sekali, dan tampak lembut. Ario

ang menyelimutinya. Ketika Arion menyentuhkan pelan telunjuknya pada

asa hangat dan halus. Mata Arion berbin

tawa kecil. "Kayaknya Nanda u

Arion," Arion bicara pada si bayi sambil menu

*

g. Wajahnya sering menghiasi sampul majalah terkenal. Pada polling tentang 'Wanita yang

t ketika tersenyum. Namun, jika sudah melenggang di jalur catwalk dengan sepatu hak tinggi yang mengetuk lantai, Alyasha seperti b

sangat disayangkan oleh banyak orang, namun tidak sedikit pula yang memberi dukungan meng

perusahaan garmen yang ketika itu tengah berkembang pesat. Arya adalah anak seorang k

elah mempelajari kiat-kiat bisnis dari sang ayah sejak kecil. Ia mendirikan perusahaan garmen yang memiliki kualitas barang lebih baik dan harga yang terjan

undangan dari salah satu acara fashion show d

elangkah penuh kepastian dan kepercayaan diri di jalur catwalk. Cara Alyasha mengangkat dagu, membuatnya ter

u sesaat. Dan seluruh dunianya tiba-tiba s

ka mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk menawari Alyasha menjadi model pakaian untuk mempromosikan brand perusah

begitu bertemu dengan Alyasha, Arya mengerti sepe

a. Mereka memutuskan untuk mencoba menjalin kasih. Cukup lama setelahnya, melal

beri nama Arion Adiputra. Tujuh tahun kemudian, seoran

ang bahagia, hidup Arya t

*

sia delapan belas bulan karena ibunya sedang

k membantu Alyasha mengurus rumah adalah Bi Titin, yang saat ini sedang sakit. Alyasha merasa tidak enak untuk mengganggu istir

aamamam

bek karet. Suara kwekkwekkwek membuat bocah berusia delapan belas bulan itu tergelak senang. Dengan semang

n si bebek dari bibir sang adik. "Jangan makan bebeknya. M

D

menyerahkan biskuit itu pada Annanda yang langsung memasukkannya ke dalam mulut. Belum beberapa

aa...." rengeknya

okelat bulat dengan pipi gembil

Kakak cuci bebeknya

idak mengerti kata tunggu. Ia menangis keras-

uru kembali setelah mencuci bebek di we

.. mamama

-gigit. "Da!" ujarnya riang sambil tergel

an

erjepit diantara bibir, berlumuran air liur. Arion menoel pipi bayi itu ge

aih tisu. "Nggak sopan bersin

n kepala ketika Arion meny

gulurkan beb

kamu nggak perlu ngasih bebek b

mpar bebeknya. Ia mengulurkan kedua ta

mengusap-usap punggungnya. Annanda menggumam-gumam kecil sambil menyama

nnanda kecil terlelap dalam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Tuan Putri Kecil2 Bab 2 Teman dari Masa Lalu3 Bab 3 Kecurigaan4 Bab 4 Sekretaris Baru Sang Suami5 Bab 5 Kebohongan6 Bab 6 Kekecewaan Hati7 Bab 7 Keyakinan Kembali8 Bab 8 Hati yang Patah9 Bab 9 Pada Kehangatan Tubuh yang Lain10 Bab 10 Pengkhianatan11 Bab 11 Dua Orang yang Saling Mengkhianati12 Bab 12 Perselingkuhan Ibu13 Bab 13 Kekhawatiran Annanda14 Bab 14 Perselingkuhan Ayah15 Bab 15 Kehangatan yang Perlahan Menghilang16 Bab 16 Mabuk17 Bab 17 Pertengkaran Besar18 Bab 18 Hancur Perlahan19 Bab 19 Ikatan yang Perlahan Terurai20 Bab 20 Kebencian21 Bab 21 Anak Haram22 Bab 22 Ke Sisi Gelap23 Bab 23 Selamat Ulang Tahun24 Bab 24 Dan Kehidupan Tetap Berputar25 Bab 25 Arion Memberi Mereka Pelajaran26 Bab 26 Cinta27 Bab 27 Kesalahan Besar28 Bab 28 Pembalasan29 Bab 29 Hamil di Luar Nikah30 Bab 30 Pelecehan Annanda31 Bab 31 Di Pangkuan Bi Titin32 Bab 32 Awal Petaka33 Bab 33 Keputusasaan34 Bab 34 Tuduhan yang Salah35 Bab 35 Niko36 Bab 36 Hati yang Koyak dan Berdarah37 Bab 37 Gugatan Cerai Mas Arya38 Bab 38 Awal Perpisahan39 Bab 39 Kecelakaan40 Bab 40 Kekalutan Aryadi41 Bab 41 Kehilangan42 Bab 42 Hadiah untuk Annanda43 Bab 43 Tangan yang Berlumur Darah44 Bab 44 Cinta yang Seperti Hujan45 Bab 45 Rasa Takut46 Bab 46 Rumah Senja47 Bab 47 Pertemuan48 Bab 48 Tidak Kenyang Memakan Gosip49 Bab 49 Bersembunyi di Balik Kepalsuan50 Bab 50 Tertimpa Pot Bunga. Dengan Tanah dan Bunga-unganya Sekalian51 Bab 51 Hidup Bersama52 Bab 52 Sang Pelaku53 Bab 53 Lembar Baru54 Bab 54 Menemukanmu55 Bab 55 Mengutarakan Perasaan56 Bab 56 Benih-Benih Cinta57 Bab 57 Alasan Untuk Membela Diri58 Bab 58 Teman-Teman Arga59 Bab 59 Niko Menciumnya. Tunggu, Apa 60 Bab 60 Annanda Menggalau61 Bab 61 Arga Mengkesal62 Bab 62 Friends with Benefit63 Bab 63 Susah Dijelaskan, Mending Ciuman64 Bab 64 Perasaan yang Tidak Menentu65 Bab 65 Breakdown