Pengampunan Ditolak: Terjerat dengan Paman Mantan Saya
memerah karena marah. "Bukankah kamu su
on bersalah tan
sa seperti hancur
kannya dan dia juga
ya: pria yang sangat dicintainya, dengan segenap jiwa
protes, suaranya tegang, bibirnya
matanya dingin dan meremehkan saat dia berbalik untu
e arah Lana. "Bagaimana pergelangan tanganmu? M
engah perhatian semua orang, mereka berjalan keluar ber
kakinya melemah, hawa dingin
gannya, telah meninggalkannya seka
yata. Kalau tatapan bisa melukai, Mad
ri klub drama sekolah, dengan menyatakan bahwa Madison beruntung kar
naik daun, Madison jatuh menjadi
g ramai dan ramai, kini menjadi koso
tiap langkah merupakan pertarungan yang melelah
atas luka yang dipenuhi serpihan, setiap gerakan mengiri
iba bermandikan cahaya menyilaukan lam
ari balik cahaya terang. Saat dia melangkah maju, penampilan
anya, Madison tiba-tiba ber
Pear
arena dia tunangan Colten, dia menge
gai jubah hangat dan lembut, sejenak mengalihkan perhatiannya dari ra
gi di akhir, tawaran yang sopan, tetapi sepertinya mengan
dia memberi isyarat dengan tangannya, lebih bersemangat
tahun lebih tua darinya dan memiliki aura terhorm
melampaui Colten, meninggalkan bayangan panja
nunjukkan dengan jelas bahwa sangat sedi
apat bertindak sebebas yang diinginkannya, te
angkat tangannya dengan anggun, kancing manset yang i
bantu," tawarn
ap sekilas luka baru di dekat pangkal ibu jar
ngannya, memperlihatkan lebih banyak luka di tela
ng telah menjebaknya-papan kayu i
lui hidungnya saat dia mencengkeram pergelangan tangannya
a?" Suaranya membelah udara yang
menyadari tindakannya yang salah dan segera mele
a untukmu," gumamnya, suaranya be
an, terutama perihal kontak fisik, lebi
inya, dan setiap pelayan yang berani menyentuhnya sering kali men
terkenal di kalanga
sungguh sia-sia, tetapi ia menyadari ses
ir," katanya, suaranya
k tangannya ke bawah, menyembun
mobil; luka-luka itu perlu dirawat,"
a lagi, dia cepat-cepat mundur k
iran terlintas di benaknya-dia bisa saja mengunjungi kli
mpat keluar dari bibirnya, Chr
ni terasa sempit karena kak
n menarik antara ketajaman dingin dan nuansa
rgeser ke sudut terjauh tempat duduknya,
matkanku," bisiknya, suaran
h keheningan yang menegangkan dan berkepanjangan, d
lanannya dan partisi dibuka,
asahi dahi pucat Madison
memecah keheningan, suaranya sedikit meninggi teta
t tegak, sejenak melupakan batas-batas kendaraan, dan k
dia mencoba untuk mendapatkan kembali ketenangannya. Setelah jeda seben