icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Suami Adikku Mantanku

Suami Adikku Mantanku

icon

Bab 1 Vania Adikku

Jumlah Kata:909    |    Dirilis Pada: 03/12/2021

dikku,

gi di rumah kan?" kata V

rumah kok. Ada apa?" tanyaku

k, Mas Ridwan juga ada di

ini aja kok pakai tanya sih kamu ini Van, biasanya jug

nggak datang sendiri Kak, aku datang sama

mi? Pacar

an serius Kak, dan dia juga ingin melamarku. Mangka

er dua lho. Kok sudah ingin menikah. Ap

a sih nikah muda, dari

ranjang saja Van, banyak aspek didalamnya. Dan banyak sekali cobaan di dal

dengan dia. Lagian aku tak ingin terus terusan merepotkan kalian,

u akan lulus kuliah dengan nilai yang baik, tentu itu menjadi kebanggaan tersendiri buat kami. Tapi kalau memang keputusanmu sudah bulat da

dan belum bekerja, mau makan apa nanti, hehehe. Calon ku ini, sudah mapan banget loh Kak. Dia owner dua buah coffeshop dan juga

as tahun lho, terpaut jauh sekali usia kalian

ena usianya sudah matang itu, mangkanya dia ingin segera menghalalkanku

ngin mengenal dulu laki laki itu. Kamu hati

epet cepet nikah juga, heheheh. Oke habis ini kami langsu

ti ya. Waall

da. Apalagi dengan seorang laki laki yang baru dikenalnya, dan usianya pun sama sepertiku. Namun

aat usiaku empat belas tahun, orang tuaku bercerai, aku ikut Ibu. Setahun kemudian Ibu menikah l

proyek, jadi dia jarang sekali berada di rumah. Meski hanya anak tiri, namun dia sangat menyayangiku, dan meng

n dia memintaku untuk resign dari pekerjaanku. Dan kam

. Mereka menginap selama dua hari, karena Ayah harus kembali bekerja, maka mereka pamit pulang, namun

an Ayah tiriku mengalami kecelakaan, sepeda motor yang mereka kendarai di seruduk dengan kencang oleh sebuah truk kosongan. Karena benturan dari belakang yan

iku baru enam hari, orang tua ku sudah meninggalkanku selaman

bersama kami. Sedangkan rumah di

u jam dari rumahku, dan dia meminta kost saja agar tak capek bolak balik. Sebenarnya aku dan suami berat membiar

kk

n calonnya yang katanya sudah mapan itu. Aku berdiri di depan pintu sambil meman

lupa. Rambut gondrong di ikat kebelakang dan berkacamata itu mengingatkanku pada seseoran

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka