Pasangan Rahasia
el selalu nyaman, begitu pula dengan perlakuan yang dia terima. Hanya saja, hari ini te
merasa kalau sesuatu yang besar akan terjadi. Sekarang dia terlihat sepert
angan. Dia memandangi wajah manusia yang baru saja pulang bekerja dan hal itu membuat d
anmu begitu
u bahkan hampir lupa rasa nyaman ketik
dengan cepat. Sementara Erin sempat memekik dan kini terbengong
uga melupakan rasanya ketik
tu, dia tidak turun dari sana. Justru membuat kepalanya bersandar di dada ya
," ucap Erin,
idak ingin membahas tentang keinginannya agar Erin berhenti bekerja dan fokus pada rumah
ni tidak hanya berlaku untuk dirimu, tapi teruntuk semua karyawan di perus
ni bisa memerintah
Semua yang aku lakukan adalah untukmu. Jika Kau sakit,
menge
enemukan sang suami yang menatapnya. "Apa karena itu namanya K
harus menyadari
ejajar. Dia duduk sembari memandangi suamin
aan Hansel. Sejauh ini dia berpikir belum melakukan yang terbaik un
, dan juga tulus. Bisakah Kau juga melakukan itu ketika berada di kantor? Para karyawan san
an yang dibuat-buat, aku sungguh tidak bisa melakukannya.
a tersenyum hangat. "Lakukan seperti yang aku laku
n melakukannya. Wajahku a
tersenyum. Erin sendiri keras kepala mengajari sang suami dan terus menarik se
a perlu m
*
Tidak tahu betapa mengerikannya hari itu untuk penghuni perusahaan. Semua bertanya-t
di dalam sana membuat dia dapat berbicara tanpa khawatir dengan Hansel
lau hasilnya akan
ggarkan dasi. "Aku sudah mem
mbayangkan bahwa para
maksanya untuk menjadi mungkin, aku tetap tidak akan melakukannya. Hanya a
r Kau dapat tersenyum. Kalau bukan begitu, maka tunjukkan saja
giatan menerbitkan senyuman di wajahnya ini. Meskip
erti
termenung di tempat tanpa ada satu pun yang bergerak. Mereka bahkan tidak melanjutkan niat untuk
nggap atasan mereka sebagai orang aneh akibat tindakanmu
satu-satunya orang yang paham akan situasi, menjadi penonton a
nti te
"Baiklah, aku tidak, tidak akan ter
membuat tawa Erin lenyap. Calvin memberi hormat pada atasann
benda yang ada di lantai. Dia memungutnya, lalu menu
mereka pun harus berbicara juga pada akhirnya, "
rapa saat. Namun, suara gerakan dari arah keberadaan Erin yang terus-menerus membua
apat melakukanny
gan pedulikan a
kembali. Namun, Erin tidak dapat melakukannya karena sekarang mengenak
yang mengam
adan. Erin melihat kemarahan dari ekspresi wajah itu. Sementara Calvin yang mengetahui perg