WEDDING TEARS
engan nuansa abu-abu itu tampak sangat elegan dengan beber
liti. Tampak sangat berbeda dari kamarnya. Bahkan jika di ban
Melihat Reyhan yang hanya keluar mengenakan handuk dan bertelanjang dada itu
n sambil mengusap rambutnya yan
ersenyum tipis dan menghampiri istrinya itu. Pria itu duduk di samping Relia, sedangka
k akan berbuat macam-macam pada
ahut Relia merasa tidak enak karena suami
pi bagaimanapun juga Relia belum siap dengan status yan
atir, aku tidak akan melewati batasan ku, jika
noleh seketika. Apa itu artinya suaminya mau memahami bahwa ia
.." liri
asti lelah karena acara resepsi tadi,
anya lagi. "S-saya akan m
knya dan beranjak untuk pergi ke kamar
uami tampan nya itu. "Ada a
ami mu, bukan atasan mu. Jadi, lebih baik kamu menggunakan bah
d ku... Aku mengerti," sah
ergi untuk membersihkan diri
lia dan berlalu m
yumnya melihat tingkah is
eorang istri bertingkah seperti itu? Kamu cukup be
matanya hingga ia menjemput mimpi. Sementara Relia masih duduk di atas closet kamar mandi dan
arena menggunakan kekuasaan nya untuk menikahi dirinya. Namun, hari ini
baik padaku," gumam Rel
kamar mandi dan melihat Reyhan ya
Reyhan dan melihat suami nya ya
amu, Reyhan..." lirih Relia sambil membena
en rumah tangga di rumah mewah Reyhan itu. Tangannya sibuk berkutik dengan peralatan memasak dan
6:00 dan Viona baru saj
bisa m
ihkan perhatian Relia yang t
berbalik tanya ketika melihat san
Reyhan rindu masakan Mama. Tapi, sepertinya tidak
gung mendengar ucapa
ama bantu?" tany
sak sendiri. Mama tidak perlu repot-re
. Dan lagi, Reyhan alergi dengan merica. Jadi, pastikan masakan
kit kesepian karena tinggal sendiri, sedangkan kakak Reyhan dan istrinya juga tinggal di tempat yang berbeda. Melihat Relia yang sanga
atas meja makan, Viona mendudu
kan padamu," ucap Viona pa
apa, Ma?"
dak tertekan dengan pern
Mama bag
abatan tinggi untuk paman mu. Tetapi, ini menyangkut dengan keba
salah tentang pernikahan ini. Aku bahagia, Ma. Aku cukup beruntung ka
a. Ia pun meraih tubuh Relia dan memeluknya dengan erat. "Kamu adala
melihat Mama dan istrinya saling berpelukan. Pria tampan itu menatap kedua
n? Kenapa pagi-pagi s
an suasana. Viona dan Relia
sudah menyiapkan sarapan pagi untu
pandangannya teralih pada Relia yang tersenyum tipis melihat dirin
ku sebagai seorang istri. Jangan mengucapk
ri istri nya itu. Senyuman di wajah tampan itu semakin lebar seiri
puji Reyhan dan terus memasukkan makanan
dengan erat dari bawah meja makan. "Tolong jaga
m dan mengangguk kec