Setelah Dibuang, Aku Menikahi Saingannya
/0/27357/coverbig.jpg?v=20251110154438&imageMogr2/format/webp)
ernikahan impian kami berulang kali, tunanganku, Kody Morgan, yan
nya, kembali ke negara ini, pernikaha
njelang pernikahanku, dan setiap
Kody malah dengan cemas menerobos lampu merah, mempertaruhkan segalanya untuk se
n mengejek dari para tamu dan hanya
jadwalkan ulang saja di akhir pekan depan. Tonya pingsan saat meli
semasa kecil, mengabulkan semua pe
ku tidak haru
ah menjadi suatu pola, aku a
.
banyak upaya pernikahan kami, Tonya
i rampingnya yang terluk
using, yang kuinginkan hanyalah membuatkan piring
ecemasan dan kejengkela
y, dia sudah dalam perjalanan
melihat darah. Hal apa yang begitu mendesak
an aku bisa mendengar s
!" Kody jarang mengumpat. Dalam hubungan kami yang sudah
t Tonya yang dapat membuatnya kehilanga
el. "Aku hanya ingin mengingatkanmua sudah menutup telepon dengan tergesa-gesa karena Ton
kecil, hanya ada tetesan darah, bahkan su
anjang pengantin yang besar, mencondongkan tu
anya Kody yang akan panik seperti itu." Kat
lesai merawat luka Tonya, dia akan kembali padamu untuk menebusnya. Apa kamu lupa? Terakhir kali dia bersumpah hal
rasakan hanyal
n kali, hal itu sudah menjadi bahan lelucon y
l pun memiliki ta
sudah menik
kahan pertama kami, Kody
ol tanpa asistennya, menyeret koper sambil memegan
bertahun-tahun lalu, mendengarkan cerita-ceritanya yang tidak ada habisnya te
ini semua salahku. Bagaimana bisa aku melupakan sesuatu yang begitu penting? Minggu
a maaf seperti ini. Meskipun aku m
tu, kami seolah-ola
hari atau seminggu, Kody akan s
ya tidak bisa memanggil taksi, dan ber
atah, dan Kody menemaninya
kan salmon impor, dan Kody sendiri yang m
ikahan, pergelangan kaki Tonya terkilir. Kody sudah memakai tukse
jang yang menjuntai, ak
ngucapkan kata-kata untuk mengejek rasa maluku. "Bahkan serib
ling sengit yang pernah te
dah lama kehilanga
andalkan di sini, kecuali aku. Aku tidak bisa mengabaikannya. Kalau kamu tidak bisa meno
a membuatku
a seperti menemaninya sepanjang malam, menyuapinya di hadapanku, dan semua tind
rasa kesal. "Jangan sampai Tonya melihatmu seperti ini.
kali tidak bisa me
ody bersikap acuh tak acuh hingga tidak
erahkan semua ahli di rumah sakit, memeriksa Tonya den
pi suaranya penuh dengan kelelahan dan ketidaksabaran. "Apa harus hari ini? Kita
aat melihat darah, jadi dia
suara pelan, "Kamu di mana? Kody, masih ada satu ja
an kata-kata "aku akan menun
akhirnya, mengapa harus hari ini? Aku sangat peduli padamu, tapi Tonya juga sangat penting bagiku. Tentu saja, aku ingin
"Batalkan saja untuk hari in
enutup tel
nggu istirahat Tonya, dia l
n kehilangan arah, ada sebuah suara dalam
idak bisa hadir, per
anggap ak
daku, tapi sebenarnya dia
an gugup, bertanya apa
amu suda
njadi bahan tertawaan lagi, lalu menunggu
r mata yang kutahan akhirnya menetes. "Tida