Istri Nomor Dua
a pergi sepagi mungkin dari rumah ini. Siapa sangka, aku akan melihat pemandangan ini? Belum cukup
akan mencariku. Bahkan semalam mereka kelihatan sangat
rusnya memang kisah ini hanya milik mereka berdua.
harus kembali menerima rasa sakit itu, kala melihat Kak Sean sedang mencumbu Kak Audy deng
lik Kak Sean. Sementara Kak Sean sendiri ada di hadapannya, menumpukan satu tangannya di belakang tub
ku ingin sekali berbalik kembali ke dalam kamar saking tidak sanggupnya m
i. Sudah kubilang kan, aku harus tau diri di sini. K
melihat kebahagiaan mereka. Kalau boleh jujur, justru aku malah sangat bahagia melihat keba
ng tak punya hak apapun, sekalipun untuk cemburu sekalipun. Inga
ang yang pertama menyadari kehadirank
pat. Mencoba bersikap sesantai mungk
akan senyum selebar mungkin, saat menghampiri mereka. Kak Audy menyambutku dengan se
la Kak Audy memanggil namaku. Seakan memang kehadiranku han
gun," kataku tak enak hati, sambil mencuri lirik ke arah Kak Sean y
sekarang. Kamu udah jadi adikku sejak kemarin. Jadi
nar bahagia dengan pernikahan ini. Dia ba
pat nengokin. Abis tamu banyak banget semalam. Btw ... Kamu sakit apa? Kok, gak kas
u? Ah, apa itu alasan yang Mama
Kak. Jetlag," bohongku memaksa senyum tulusku. Sepertinya
malam aku gak bisa nengok kamu. Soalnya tamunya gak ada hentinya. Aku aja sampe migrain kemaren karena ke
g cerita. lalu menutup mulutnya di akhir
ya, sepertinya tak benar-benar menyesal atas ucapannya. Wajahnya
gak maksud apa-apa,
elaku cepat. Dengan senyum yang sek
?" goda
ya
ling baik, Rara!" Kak Audy meme
arusnya kita bergantian memilikinya. Dan Aku janji, aku gak bakal ganggu kalian," lanjut
agaimana sikap acuh Kak Sean. Aku tau pasti kalau dia sebenarnya gak setuju i
alam ini Kak Sean masih harus tetap jadi m
?" tanya Kak
ean menoleh cepat ke arahku, dengan tatap
a cabang yang ada di Bandung sedang a
pon saya?" sela Ka
rhadapku. Tepatnya sejak di Rumah sakit saat kematian Pap
ak dapat menahan senyu
isa diganggu," jawabku singkat. Bahkan hany
yang terjadi sama perusahaan. Sayang, pokoknya kamu nanti harus tegur Selly. Ap
hong soal pernyataanku tadi. Tapi, aku cuma gak
lah. Kenapa h
Mama Sulis sudah
api kan
nya, bahkan pemilik sah perusahaan. Jadi, salahnya di m
udah menggantikan paman The
utkan. Aku melirik Kak Sean sebentar. Karena Ingin
dengan rahang mengeras kesal. Lalu tak lama setelahnya,