Tante, mau kan jadi Mamaku?
y Rea
teee
r
kh
hahaha
laaa
ahana penuh kemenangan, men
Masih pagi udah ng
njalmu!" marahku seraya bangkit dari
ke kamarku dan berteriak di kuping dengan keras. Aku bahkan harus melompat dari
oba? Orang lagi enak-enak tidu
langkah, sambil terus mengejar bocah kutil yan
ah nggak
el
Bella aja nggak bisa? Huh
h dia ngatain
rin! Awas aja kalau ketangkap!
erusaha lebih keras mengejar bocah itu. Namun, saat aku hampir menangka
omp
aja, yang sedang membawa tep
hku pun putih semu
ku yang nyaris menan
ancurkan seluruh isi dunia. Sementara bocah sialan yang jadi penyebab
Mukamu kenapa? Abis mandi bedak? Apa abis ketumpahan cat tembok?" Papa yang tiba-tiba muncul
n bibirnya, yang aku tau pasti sedang menahan
an m
nya yang buandel banget! Bukannya minta
duda s
a Intan kejar, mau dicubit tadinya biar kapok. Eh, malah dimandiin tepung sama Mama," aduku tanpa menutupi apapun di h
eleng tak habis pikir, "Kamu,
Tadi 'kan yang bikin rusuh si boneka A
gara-gara bocah se
Mama nggak suka
banget. Jahilnya naudzubillah!" tukasku sengit
negornya, Intan," ba
nggak bisa dibaikin gitu. Semakin lama malah
ap
minta
h
lainnya karna keterbatasan waktu. Saya memang belum bisa mendidiknya
taan maafnya. Membuat aku merasa linglung seketika. Semua karena aku ini sebenarnya lumayan sun
tetangga. Apalagi dengar suaranya, yang selama ini hanya terdengar kala
saja saat akhirnya dia bicara sepanjang itu, bisa apa aku selain terpe
, emosiku pun menyurut begitu saja. Hilang tak tau ke man
nggak ad
Tante," titah Pak Dika k
ketegasan, membuat Bella cemberut, tetapi
, Tante," lirihny
i ini, bisa apa ak
angan diulangi lagi y
gomong sesuatu nggak sama Ta
?" k
i BH ya? Pentilny
Anak