DURI DALAM DAGING
oni mendobrak relung hatiku
ia itu sangat mendominasi pekikan dan protes tertahan Tanti hanya membuatnya semakin kewalahan menghadapi serangan lidah dan gig
Javier melepaskan lumatannya da
raup udara sebanyak mungkin unt
" tanya Javier serak menahan gejolak gairah yang
rakhirnya. Sakitnya jangan dikira, sarkasme yang biasa diutarakan oleh pria itu selalu ia terima dengan lapa
ini dan menggunakan kesempatan untuk pria itu menjauh darinya
Kau pikir aku bisa kamu samakan dengan para wanita yang dengan rela hati mem
er dengan telunjuknya menekan kening kiri Tan
angatkan ranjangmu begitu?" Tanti berusaha mengesampingkan kehancura
aikan sorot terluka yang sempat hadir di mata bulat wanita muda itu. Javier mengusap tulang belakang Tanti dari tengku
tuk segera pergi dari sini. Hanya itu yang bisa Tanti lakukan, setiap kali berurusan dengan pria ini selalu saja bertepatan dengan dirinya
adamu bagaimana seorang wanita menggodaku sepanjang hari a
dengan kecupan kecil sangat tidak sink
pria tampan namun seolah tak memiliki otak itu. Javier berubah s
a beberapa syarat yang harus
. "Kau tidak berhak me
mbungkam mulutmu. Aku akan laku
an sikap menantang seperti ini berkali lipat lebih terlihat menggairahka
ngan gadis yang setelah paksaan terakhirnya k
a kali ini Javier akan berbai
Satu kata pun, jaga lidahmu dan tutup mulutmu rapat-rapat. Tolong lepaskan t
usnya Javier merasa senang. Tanti terluka dan merendahkan dirinya sampai ketitik terendah.
ereka. Pinggul mereka saling menempel dengan satu tangan Javier sudah semakin j
a seperti berpindah ke lambung. Tanti ingin membenci Javier namun tubuhnya tak ingin bekerjasama. Sudah betul apa yang ia
ar-benar siap untuk serbuan malam ini. Sedikit memiringkan wajah dan membuka pahanya agar jari itu lebih leluasa bermain di bawah sana, lalu ia melumat bibir Javier. Mengi
angatan menyelimuti kedua jarinya yang masih bermain di sana, dengan bibirnya yang tidak ber
ari Tanti sudah menyusup pada rambut Javier meremasnya dengan tidak beraturan. Desahan sarat pe
menekannya bertumpu pada dinding. Dengan tidak tahu malu, Jav
itu protes pada Noah saat di meja makan. Namun kali ini bahkan cairannya ya
avier mencari sumber kekuatan sementara agar ia semakin sad
kemejaku," p
cantik dan sehalus porselen. Indah dan sangat menggairahkan. Pantas saja banyak pria tergila-gila pada gadis itu. Ia yakin sekali jika Tanti pasti meny
askan melewati bahu Javier yang kokoh dan terpahat sempurna. Pria itu sempurna d
jang kainnya tanpa membiarkan Tanti yang m
itu melingkarkan kedua tungkai indahnya pada pinggang kokoh milik Javier. Tanti masih memali
i sudah terbiasa atau berpengalaman. Dengan miliknya yang sudah siap sedari tadi, segera ia men
ah berkelana pada surga kenikmatan sepersekian detik sebelum Javier menar
tat Tanti seolah membungkus dirinya begitu erat dan tak ingin terpisah. Kedua tubuh
ayut padanya seperti koala. Berjalan ke a
ku ajukan," ujar Tanti mengingatk
am dirinya. Tanti berpegangan pada tepi meja saat Javier mendudukkan
," desak Tanti
nmu?!" ketus Javier dengan semakin gencar melancar
menunggu jawaban pria itu. Namun semua sudah terjadi, inilah yang selalu Tanti takutkan ia yang dulu sang
ti sudah menegang. Saat gelombang itu datang dan menghantam Tanti sampai luluh lantak, Javier dengan kasar mencabut miliknya seraya menunduk dan
snya. Javier menghujamkan miliknya secara cepat, menggapai tubuh Tanti da
Javier menghujam dengan tanpa ampun. Akses untuk menikmati kedalaman lembah kenikmatan milik Tanti tak bisa dipungkiri membuat dirinya tak bisa mengendalikan gairahnya ka
pai air matanya keluar membuat Javier semakin tak bisa berhenti sampai pada akhirnya ia berad
epalanya sungguh sangat pening, ia sampai tidak bisa membedakan m
ahan sebentar lagi
ri di atas Tanti yang terisak hebat. Javier mengecup selebar wajah Tanti dan mengusap
epalaku sak
t kep
ti pada kening Tanti yang memar dan tampak berdenyut, dengan jarak s
i yang memerah karena cengkraman kasarnya. Ia berani be
usar dan pusat tubuhnya dengan sebelumnya ia mencabut mi
polos Tanti jika tidak bisa dipastikan milik Javier akan ban
pada Tanti. Javier duduk di tepi ranjang dan meraih tubuh Tan
ni dan t
a dan segera pergi dari kamarnya. Tanti lelah lahir batin menghadapi Javi
, pria itu malah bergabung dengan dirinya dan
" pinta Ta
n pergi setela
i sudah terlelap. Tersenyum tipis Javier ikut mem