DURI DALAM DAGING
ak ada kamu di sana. Anggap aku ini pengecut, namun sungguh aku tak sanggup terluka l
a berlari kecil segera pergi dari sana. Tanti menekan dadanya tempat jantung berada seraya bersyukur dengan kehadiran saudaranya itu. Jika tidak, ia tidak tahu bagaimana caranya ia bisa menjawab pertany
bagai omong kosong oleh seorang Javier Berto. Tanti ingin segera mengubur semuanya dan ta
enyusul asikmu?" tanya Javier de
g sering kau anggap sebagai lebah pengganggu dahul
melarangku untuk
nikahan Kamini dan Mas Diran menjadikan kamu lebih leluasa mendekati adikku. Aku tahu niatmu
aik-baik saja. Di sini kau tahu," ujar Javier seraya menunjuk dadanya,
ndam kepada Tanti. Kau tidak tahu apa
hkan seingatku kamu tidak pernah a
beradaan mereka yang menghalangi pintu lift tidak beran
rumah, jika pun kami melakukan hal lainnya lebih da
imbulkan pikiran negatif Javier. Ja
erbuat apa?" Tak ur
, kau tak perlu tahu. Jauhi dia, karena
kai perjodohan segala." Javier semaki
an mas Diran juga meni
udah tersulut amarahnya. Ia tentu saja marah seperti juga kakak sulungnya Edgar mendapati sang adik bungsu yang baru kembali kepelukan mereka mendapatkan p
apanku bahwa telah memiliki jodoh untuk Tanti, jangan dekati adikku. Aku tahu bibirnya yang membengkak pasti karena
menambahkan, "Oh ya satu lagi. Perlu kamu ketahui sekalipun seekor lebah pengganggu, tanpa kehadiran dirinya
bagaimanapun caranya. Membuat calon suaminya mati misalnya. Itu terdengar lebih baik, semoga Tanti akan meratapi kepergian calon suaminya dengan hati yang hancur berkeping-keping, seperti yang sampai detik ini ia rasakan. Hati Javier membuncah bahagia namun juga terselip sebuah rasa gundah yang ia sendiri amat sangat tidak ia sukai. Sebagai pria
. Seketika ia meraba keningnya yang mulai berdenyut. Sial, tonjokan Edgar mulai terasa kini. Ia pasti terlihat seperti korban KDRT saat ini. Pantas saja mereka me
ya bantu, Kak?" t
gar lemah saat ini. Kerutan di keningnya semakin dalam, begitu
mengkhawatirkan keadaan Tanti. "Mbak duduk aja dul
epada SPG tersebut dan membayar belanjaan. Tanti tidak membuang waktu lama di sana. Ia ris
. Ia mengira Tanti adalah seorang korban KDRT. Wajah Tanti jelas
dari rumah sakit kok. Cuma bel
lagi, sungguh ia ingin segera kembali dan merebahkan diri se
ngurusi ketiga keponakan tampannya membuat dirinya melupakan untuk mengisi daya ponsel. Ia pun berge
dirinya, sampai ia spontan ber
i? Kok ad
sama Mas," ujar
l itu tak luput dari perhatian Javier y
beradu ketat, amarah kembali tersulut hingga tanpa
sebelum berbalik pergi. Namun sebelumnya ia mengarahkan ponselnya untuk m
mengirim gambar yang sempat ia ambil ta
Tanti Ekadanta," titah Javier begitu sambu
arap kamu akan mudah lepas dari aku, Tanti. Langkahi dulu mayatku,
pannya. Bukan gugup karena melihat rupa rupawan itu namun kare
ian melanjutkan setelah mendapatkan anggukan dari Tanti, "dia dirawat di si
mbali bungkam begitu Ferdi sudah menjel
a. Apalagi kami tinggal di desa. Sudah pasti akan menjadi pergunjingan orang ji
jak 27 tahun pun masih setia menjomlo. Bagaimana nasibnya jika ikut tinggal di sana? Walaup
di sini?" tanti memilih
n pulang. Mas akan bawa dia kembali sebelum
itu, jika Mas gak repot. Boleh tidak, Ta
mu di kafe depan sana bagaimana?" ujar Fer
s Tanti tidak ingin mengambil resiko dua hari lagi berarti keluarganya masih akan menghabis
i ya Mas. Nant
tirkan dan apa yang kamu lakuk
inya. Makanya ka
u bagaimana
rasi sih. Sejauh i
ini. Baiklah, Mas mengerti. Jika kamu butuh s
kan jemput Tanti
ulang tahun Dedek, Mas a
i bandara saja ya Mas. Biar
s mau melakukan perjal
anti juga nggak berani bawa k
erah kamu aja d
Sebelum Bunda telepon. Ponsel Tanti keh
anik nanti. Anak gadis
eraya menepuk bahu Ferdi den
rdi menarungkan alisnya, ia tahu gedung itu dikhususkan untuk pasien VVIP dan pemilik rumah sakit. Tentu saj
padaku, Tan. Aku juga mampu memberikan kebahagiaa