icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Intuition

Intuition

Penulis: Kimmy ara
icon

Bab 1 Pembunuhan di Kediaman Tuan William

Jumlah Kata:1133    |    Dirilis Pada: 09/11/2021

yahnya. Gadis kecil itu, duduk di sisi ranjang, dan berusaha mena

a heran melihat keadaan rumahnya yang berantakan. Rasa penasaran, semakin menyelimuti hatin

antai. Seketika wajah putihnya menjadi pucat. Dengan gemetar, Hanna memegang handle pintu, memb

ebelah kiri Stephanie, ibunya. Hanna mematung, melihat kondisi orang tuanya, dan tidak tahu harus berb

hingga dia tersungkur dan jatuh luruh ke lantai. Setelah mengumpulkan tenaga, dia memberanikan diri, dan merangkak lebih dekat. Di sentuhnya tubuh

ebih dekat, saat melihat bibir ibunya komat-kamit, seperti hendak mengatakan ses

ir mata yang jatuh di pipi, dengan ujung tangan, lalu mendekatkan telinga, ke bibir wa

!” ucap Step

bai-lambaikan tangan, menyuruh putrinya pergi. Hanna memandang tubuh ibunya dengan air mata yang meleleh membasahi wajah, dan bajunya. Dia menggeleng kua

*

ut, dalam keadaan terikat, di hadapan seorang pria lain, yang memakai pakaian ser

nuskan sebuah samurai ke depan wajah pria yang sedang

h dahulu, hah!” pria paruh baya, bernama William, yang tak lain adalah suami

girim anak dan istrimu ke neraka di depan matamu.” Pria itupun m

rikat di tangan dan kaki, tidak bisa bergerak dengan leluasa. Dia hanya bisa pasrah, sa

e arah kamar tidur William dan Stephani

tuk bersembunyi di kolong ranjang. Hanna menggeleng keras. Dia

mpat tidur, tepat saat pria bertopeng itu, masuk ke dalam kamar. Hanna yang ingin berontak, la

at memandang Putri nya, dibawah ranjang. Air mata wanita itu menetes dari sudut matanya yang lebam dan mengeluarkan

k keluar dan mengintip dari celah pintu. Di sana, dia melihat ayahnya merangkak, berusaha menggapai ibunya, yang

liam mengutuk pria bertopeng i

gkin sekarang, istrimu yang cantik ini masih bernafas.” Pria bertopen

ma-sama tahu, bahwa kau di perintahkan un

tidak perlu lagi bermain-main denganmu.” Selesai berkata begitu, p

ru

Darah segar memercik ke segala arah, dan mengucur deras dari leher William. Melihat ayahnya

ntu dan mencari benda yang dapat dipakai sebagai penahan, ag

brakk,

rias ibunya. Dia lalu mendorong meja itu, dengan sekuat tenaga. Keringat bercucuran dari da

a singkat. Petugas itu menyuruh Hanna untuk tenang, dan menanyakan alamat bocah itu. Setelah memberikan alamatnya, petuga

ponsel di telinga. Gedoran dan dobrakan di pintu semakin kuat, sedikit demi sedikit meja itu mulai bergeser. Daun

ayang! Aku tau kau ada disana. Hehehe!” s

s, dan menjatuhkan ponsel di tangan. Dia b

pria di luar, berteriak kesakitan.

baru saja membunuh ayahnya itu. Ada sebuah tato dengan bentuk matahari, setengahnya saja. Saat bengong seperti itu,

Ternyata kepalanya mengeluarkan darah. Pandangan Hanna menjadi bu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka