Living With The Devil
rerumputan sambil memainkan pucuk dandelion yang tadi dipetiknya. Matanya m
n, namun dia tidak peduli, malah matanya menutu
ingatkan akan kedua orangtuanya, dan pria
lkannya tanpa sebab. Dia berpikir, apa dulu dia pernah berbuat nakal sehingga ayah dan ibunya pergi dan tidak mau bersamanya lagi? Ap
a si pria bermata merah kelam yang sampai saat ini tidak pernah bisa Alicia lupakan. Tentang bagaimana pria itu menatapnya, yang langsung membuat sekujur tub
a bertekad, setelah sekolahnya lulus di desa terpencil ini, dia
g saat ini selalu berperan sebagai ibu pengganti untuknya. Dulu, bibi Jen selalu menghibur atau hanya sekedear menemani Alicia ketika gadis itu menangis di malam hari, berm
asri dan hijau, udaran
ici
atanya ketika mendengar suara
rjalan tergopoh-gopoh ke arahnya. Alicia lantas bangkit dan
Aunt?" tan
engan napas ngos-ngosan, hal itu sema
rulah Bibi Jen menatap Alicia deng
bibi Jen kemudian menarik tangan
icia menahan tangan bibi Jen yang sontak
baik-baik saja?" tanya Alicia dengab
. Kita harus cepat,
datang namun bibi Jen telah lebi
ihat Wendy, anak semata wayang bibi Jen, tengah mengintip
lakang Wendy yang membuat perempuan
" serun
engintip ketika bibi Jen yang baru saja selesai minum menarik tangann
Jen tampak gelisah. Dia berjalan b
duduk di pinggir ka
us!" tekad Bibi Jen yang kemudian me
op! Tenang
k saat ini! Ya Tuhan, setelah bertahun-tahun, di
it dari duduknya dan berjalan mendekati bibi Jen
sud dengan 'dia', A
sama, Alice?!" sahut bibi Jen seola
arah lemarinya dan
hitnya. Di atas mata kaki, berwarna
usnya membingkai wajahnya yang tirus. Dan Alicia tidak pernah mengenakan make up, wajahnya sudah terpoles cantik dengan alami. Bulu mata lentik dengan iris hijau, bibirnya berwarna pink alami, serta kulit wajahnya yang
kata Alicia pada akhirnya, meny
akaian yang sama dengan pakaian-pakaiannya yang lain. Hanya saja, yang sat
ganti pakaianmu. Sisir juga rambutmu, kenakan sedikit make up yang ak
Alicia! Dia tidak suka menunggu lama," kata bibi Jen kemudian keluar dari kamar Alicia,
*
anpa mengenakan make up seperti yang bibi Jen perintahkan. Karena jujur, Alicia t
nya, tanpa alas kaki dia men
rat milik seorang pria tengah mengucapkan sesua
alan semaki
sudah tidak punya alasan apapun untuk tetap tinggal di sini. Seperti y
Jen menangis, Alicia
i, kumohon! Aku sangat menyayangi Alicia seperti aku menyayangi anak kandungk
a dengan berlinang air mata dan paman Fillbert duduk di s
a tercekat. Dia menutup kedua mulutnya karena terkejut, merasa bahwa apa yang dia lihat saat ini tidakl
*