Mundur Setelah Dipoligami
kebenaran tentang poligami yang dilakukan Bram dibelakangnya k
am diri di kamar untuk sementara waktu. Yang biasanya di saat malam hari tiba
ang tadi siang Bram ucapkan. Dia akui memang belun bisa me
h tangga mereka memang belum dikaruniai seorang anak s
ah terjadi, tak bisa dikembalikan lagi seperti semula. Han
akan bertahan. Jika tidak bisa,
*
Tok
a menyelesaikan ibadah shalat Isya' seketika diam sejenak di te
lik pintu kamarnya, barulah Khanza bangk
nya setelah
bik?"sambung
pnya pelan, langs
Khanza sedikit bingung. Namun, di
sudah tahu semuanya. Bibik
na, Bik?"tanya
miliki wanita shalihah, cantik, masih muda seperti n
rsyukur, non."sambung b
Khanza menjawab, "Khanza tidak apa-apa,
'kan?"tanya Khanza, membua
alau mas Bram itu bukan s
uanya dan pastinya milik,
adalah kesetiaan. Khanza minta do'anya, semoga Kha
lu mendo'akan yang terb
nta, bibik terus men
Khanza tersenyum. Senyum
ng, nona tidak keluar kamar untuk makan. Sekarang, bi
etulan, Khanza sedang tidak pen
ti bisa sakit. Makan sedikit tidak apa-apa
biar bibik bawa makanannya
angan!"ceg
apa-apa
gkuhannya. Non Khanza tenang saja, rumah in
ang Khanza
ta dibeliin roti apa gitu non, bi
or, bik."ucap Kh
u jangan dibela, no
itu pelakor. Pere
kedua, gak ada, non. Maka dari itu, pantaslah dia
. Tapi mas Bram sendiri yang justru mena
lah dengar ini, non?"kaget bi
yang bicara semuanya pa
edikitpun bapak tidak memikirkan perasa
"Semua ada ditangan mas Bra
bisanya menawarkan pernikahan jika di
r aneh."ger
akan sendiri kalau semua ini terjadi karena
a mas Bram diijabah. Wanita itu sedang mengan
i pak Bram, ini. Padahal sudah jelas, ji
udahlah, non. Gak usah diteruskan
saat bapak pasti menyesal
au tidak, semua tergantung diri masing-masing
ali kamu, no
n. Cuma sayangnya, memang belum dikasih momongan saja. D
h terjadi. Semoga Khanza i
t keterlaluan kok, non. Tidak tahu ber
jadi, bibik akan teru
kasih untuk semua kebaikan b
ma, non.
ngan senang hati menganggap bik
nggal hanya dengan neneknya dan kini neneknya sudah m
g sudah lebih dulu pergi setelah k
Bibik ambilkan makan
makanan kesukaan nona.
ri, bik. Biar Khanza sendiri
za mau ke dapur
lah. Ayo, non!"j
am. Perutnya belum terasa lapar sama se
ng sudah bersusah payah membuat lauk
*
bil perjala
. Dia sangat senang karena hari-harinya merasa selalu d
lu ada yang ditolak. Tapi tak membuat Luna putus asa. Dia teru
am baik dan mengalah semua ada tujua
asih belum nerima Luna jadi
dia bisa nerima kamu dengan se
ng mendengarnya,"jawa
a tidak bisa nerima tapi just
an terjadi!"t
begitu ya, m
Y
sah Bram, Khanza. Bahkan dia emang bernia
lik Bram. Dan,.... Pewaris tunggal semua
*
datang untuk bertamu di rumah mereka. B
ik lihat dulu ya, n
tnya kesal hari ini. Dialah Bram dan Luna. Namun karena
k Bram, nona."ucap
bibik?"balas L
a?"sahut Br
na sedang mak
g melangkah masuk menuju dapur. Ba
panggil B
melihatnya. Tapi setelah dia merasakan kedatang
Bram meletakkan kantong kresek putih yan
langganan kita."u
ih."ucap K
ya. Nanti agak malaman, aku
Y
anza, Bram langsung mengajak
tnya. Apalagi, melihat Luna yang terus
berkata, "Bibik, bawa per
tidak ingin
id
"jawab bik
dak sudi memakan makanan yang kau beli dengan w
*
mbung