icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Hello, My Secret Boyfriend

Hello, My Secret Boyfriend

icon

Bab 1 1 - Sebuah Mula

Jumlah Kata:1245    |    Dirilis Pada: 28/10/2021

'sesuatu'. Mereka terpilih lewat beberapa seleksi. Mereka telah direkrut untuk b

lataran perpustakaan kampus juga sedang memikirkan

ir!" seseorang menepuk

lakang. "Aku benci rapat sa

mudian mengambil kartu

edangkan nanti ada acara k

nin kopi. Barusan dapet dari Flores." Ia menunjukkan

lagi sambil membolak-balikkan kantung ter

nmu, Sab. Kamu nggak in

pek dan kesal karena rapat semalaman menggali inga

apa latte-mu pakai kopi Jav

ang membuatnya mengeluarkan tenaga, termasuk mengingat-ingat apa yang pe

a, daripada di sini. Kamu juga ngga

ata yang berusaha untuk terbuka. Ibarat baterai ponsel

pesegi, dan berada di dalam gedung kantin milik kampus yang menjadi tempat studi bagi Sabda. Liam mengamati kedai-kedai di sekitarnya, beber

yam dua

n pesanan Liam. "Satu buat Bang Sabda ta, Mas Am?" tany

ya

rame banget di sekr

in ke sana

ayaknya Bang Sabda gontok-gonto

ami bagaimana situasi ketika Sabda 'gont

kata Ningning memberikan dua b

apaan,

pinjem uang ke Mas

atan itu. "Aku lupa, N

ngangguk da

k meja kasir. Bubur ayam yang baru saja dibelinya

m?" tanya Sabda yang mas

annya nanti jam sembilan p

nggup. Aku ng

ungkus bubur ayam kepada Sabda. "Makan dulu a

u buka sepa

ian, nanti jam delapan aku harus

a kemudian membuka

kamu debat lagi

meng

tapi pasti setelah in

"Mereka tetap mau ada

ag

adakan ospek malam lagi?" Liam penasaran,

ama aku. Aku cerit

a bungkusan satu lagi dan m

m yang memutuskan,

nya arsitek dan kimia udah nggak mau ngadain lagi?" Liam pun m

an di belakang pr

gitu?" Liam semakin kesal, karena h

besok ketika jadi alumni bisa saling membantu, ikatan menjadi kuat, blabla

yang telah diputuskan walaupun ia sendiri tidak bis

n BEM tutup mata.

ng rektorat m

alan menuju meja kasir yang berbaris macam-mac

arang kepada Sabda. Sedangkan Sabda men

Cuma minta satu shot espresso aja," kata Sabda sam

h." Liam menyeles

ing. Bagi Liam dan Sabda, aroma biji kopi yang baru saja dipecah adalah surga. Di sela-sela tangan Sabd

tanya Sabda yang mulai je

n ponselnya yang menya

ga cukup lebar. "Kupikir

n," Ka

n, Am?" tanya Sabda

g aja sama cewek di grup pecinta

at daring kayak gini mungkin nggak but

nggak ping

umayan banyak. Bisa bikin kamu refresh dari kejenuhan politi

ama gr

pa orang ada yang jadian di sini. Grup Disk

yang diceritakan oleh Liam. Setelah masuk, ia

iminum," ujar Liam kemudian menyiapkan pesana

ndaftaran mahasiswa baru. Dia segera menuju Kedai Kale untuk menemui Liam, lebih t

i juga nggak?

tte dua shot

ang gadis dengan rambut sebahu datang ke Kedai K

a,

pesan

nama s

nia

berbeda. Namun, Sabda yang berada di sebelah gadis itu tersenyum si

k kopinya. Te

kopinya. "Sepertinya aku mau ambil rencana selanju

i presbem?" tany

"Sebelum ada korba

a gi

ampai tiga detik, Sabda memuntahkan apa yang baru saja ia minum. "Ini manis banget!"

a gelas kopi milik Sabda. Namun, yang t

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka