Mystical Item User
uat mereka takut untuk menyeberang. Sedikit jarak agak jauh harus ditempuhnya. Tempat yang biasanya ramai lalu lalang manusia kini. Di tempat tersebut Main harus menghadapi para pemuda naka
utan. Sebuah sabetan dari belakang membuat pemuda yang sedikit mabuk terkapar di tanah Para pemuda berbalik a
agar tahu gerakannya Anak itu,
masi saling membelakang
k itu akan berh
u padanya. Dengan sedikit bergelunding ke belakang Main mendapatkan sebuah ruang untuk menyerang. Kedua pemuda telah datang dan langsung menyerang Main. Sayang kaki mereka menjadi incaran pisau cahaya. Langkah gerak serangan terhenti, giliran Main menyerang. Sebuah pisau dia lemparkan jauh ke atas. Secara tiba-tiba Main berada diudara seolah-olah bisa terbang. Kedua
enyandera Della. Sebuah pisau telah telah berada di leher Della, siap mengh
g si penodong. Cukup dengan sebuat serangan dari samping membuat tangan yang mengancam nyawa Della terluka parah. Pisa
ang fokuslah. Jangan asa
di satu. Tangisan air matanya mewakili itu semua. Sebuah pelukan untuk Ma
a akan aman," kata Main. Sebuah usapan di rambut h
*
bar pada diri seorang peduma. Tubuh yang menganga tersebut dimasukinya. Tak butuh waktu lama dia di dalam tubuh si pemuda. Segala nutrisi telah terhisap pada monster aneh tersebut. Sedikit demi sedikit tubuh sang pemuda robek dan digantikan dengan sesosok monster hijau. Kaki berduri tajam terlihat sanga
siapa pun yang mendengarnya. Mulut sangat memat
t takut. Della yang memeluk Main menjadi sangat takut. Badanya me
a kau berani lawan aku, jangan l
Rasa geli di dalam hati sang monster tersebut. "Hahaha, apa tak ada la
i aku akan menyusul setelah mengalahk
Della menepuk bahu Main
pemanasan sebelum aku menguasai dunia ini dan membangki
as Main. JIka boleh tahu
kti Karso. Ingatlah nama ini, Main. Inilah nama yang terakhi
ku mau kau berdamai dengan manusia. Kau bisa memakan m
uro langsung melompa
r hijau bernama Suro. Tenaga yang besar membuat Main terdesak
dah kalah," kata Su
manggilmu. Tapi aku belum menunjukkan k
ngi melihat seberapa bera
i dia belum memasukkan makanan. Rasa lapar semakin menjad
ah, kau mau mati bia
rkan pisau. Sebuah toko menjadi sasaran. Dengan begiru dia bisa berpindah tempat lagi. Tiada siapa pun yang di sana. Rasa lapar
*
ng begitu saja. Pandangan inframerah mampu mendeteksi manusia