DESTINY
*
dirinya tengah fokus mendandani seorang penyanyi papan atas yang tengah naik daun. Namanya tengah melambung
alah satu Instansi Negara. Saat sudah bermain dengan kuas, spons dan alat make up lainnya,
di dalam tas. Sesekali ia mematut wajah sang penyanyi dari cermin yang berada di hadapannya.
hasil make up yang kau lakukan," ucap Bunga, penyanyi yang tengah naik daun
u membutuhkan bantuanku, selama aku free, ak
k teman-teman artisku ingin merasakan sapu
tidak sehebat itu, Kak Bunga. Hanya saja, aku sedikit membatasi waktu mendan
langsung pulang ke Jakarta atau menetap di
indukan suara deburan ombak dan pasir putih. Di I
punya waktu luang, aku pun akan me
engan kekasihmu?" pertanyaan Bunga
Aku sedang menikmati waktu send
wanita secantik dirimu tidak memiliki
mujiku. Belum ada pria yang mau
ijadikan pasangan hidup. Aku berdo'a, kau segera menemukan pria yang menjadi jodohmu, Aamiin." Bunga memberika
asihat Kak Bunga untuk Zel." ucap Zeline sambil memeluk Bun
h tangannya pada wajah Bunga. Bunga dan tim-nya nampak begitu
i manajer Bunga dan Bunga ikut men
isi acara, sedangkan Zeline membereskan alat make up-nya
✈
di Bali. Zeline merebahkan tubuhnya pada kasur empuk dan segera merogoh isi tasnya,
hi oleh ocehan grup yang akan sampai ribuan perbincangan tidak penting oleh ketiga sahabatnya. Dan kali ini, isi
akan menjadi obat nyamuk dari ketiga sahabatnya
di aplikasi WhatsApp-nya itu. Satu nomor asing yang
kutinya. Ternyata pria tampan itu menghubunginya sejak tadi. Zeline membalas chatnya meskipun kemungk
jelang sore hari. Pria yang diketahui Zeline bernama Fello itu ternyata memb
kasi dating itu mengajak skype hanya untuk menunjukkan sosis yang panjan
✈
wanita asal Indonesia itu. Entah mengapa, Ricard merasa sangat penasaran sekal
kkan tepat di sebelahnya, ia masih berharap wanita yang bernama Zeline itu membalas chat-nya. Sungguh, Ricard merasa dirinya sudah gila. Belu
Senyum yang tersungging di wajah tampannya mendadak lenyap saat melihatnya ternyata bukan balasan dari Zeline na
" umpat
n seorang Ricard selama hidupnya yaitu dibuat penasaran oleh wanita
r. Kali ini, Ricard tidak seantusias tadi. Ia masih mengira jika itu notifikasi dari email perkenalan y
ri Skype. Ricard bergegas turun dari ranjang dan mengambil MacBook yan
gitu gugup saat ingin berbin
✈
t yang panjang itu! Akan ku iris tipis-tipis dengan pisau
Zeline, mengingat Zeline cukup sulit unt
enampilkan seorang pria berwajah tampa
alusinasinya semata. Namun, disisi lain, otaknya malah berpikir. 'Tidak mungkin pria di atas level kata tamp
r, saat suara berat dan rend
ing tampan yang pernah ia lihat di layar Skype atau
apa
kaku dari pria itu. Namun, sebisa mungkin Zel
Kenalkan na
ng bisa berkenalan langsu
lan denganmu. Aku kira kau sudah
terpenting, saat ini kita sedang meng
sekarang. Hanya saja, bukan
a.m. Akan tetapi, aku belu
. Namun, bukankah bes
u libur. Apa yang k
. Ia begitu ingin tahu apa yang Zeline lakukan. Biasanya para pria yan
tu setengah hari. Jadi, maaf jika pe
akan merasa bersalah jika
ertemu dengan temannya yang tinggal di Bali karena keasyikan berbincang dengan Ricard atau Fello. Dengan berat hati, Zeline harus mengakhiri obrolannya.
tuk berkomunikasi lagi, jika s
tnya il-feel. Fello hanya banyak bertanya mengenai keseharian Zeline dan pekerjaan serta tempat wisata apa saja y
mandi sesaat setelah mem
. Wanita yang menarik,' gumam Ricard sambil tersenyum menatap
*