80 Kilos of Beauty.
ban
n pelan pada tubuhnya. Dengan berat, ia mencoba membuk
mandi, terus sara
an duduk di t
gak masuk sekolah?"
elirik taj
a?" Ta
enak
ahi Fani lalu menge
besok masih sakit, ibu yang minta izin ke seko
h fikiran dan keputusan ibunya itu. Dengan terp
berat badan dari bawah ranjangnya. Ia berdec
hari yang lalu masih 8
gka itu hanya akan membawa Fani pada ra
tasnya dan pa
berangk
berangkat? Ga
ujar Fan
mahnya ke sekolah tidak begitu jauh. Fani melirik jam di lengan kirinya, jam sud
, namun bel sekolah sudah berbunyi.
k pak Prapto, guru Matematika,
yah mempercepat
ya janga
l melewati gerbang, ia buru-buru menuju kelasnya. Berun
i, guru Fisika, memulai kelas pagi dengan salam hangatny
kumpulkan tugas yang ibu
meja guru, beberapa siswa terlihat menatap Fani
apan tulis, ya. Selagi Gabby mengerjak
gannya meraih spidol namun gerakannya terhenti samp
ikerjakan, Gabb
anu bu,
mpukkan buku dime
a bukumu, kamu belum
a, Tami dan Nuri pun
mengerjakan tugas juga?"
dukkan kepalanya, b
dak mengerjakan tugas. Kalian bertig
ran lalu membawa Gabby dan
njutnya adalah kelas Bahasa Inggris, namun bu Yuli ti
ngan bu Tri dan wali kelas. Ketiga siswa itu jelas
teriak Fan
Gue jadi dapet hu
jadi sal
h kita contekkan dan datang pagi-pagi! Tapi
gue telat karena g
k alesan lo!
rambut Fani hingga F
ri dikit! Sekarang mending lo kerja
kan tiga buku
au gak lo
yang memandang rendah. Hal seperti ini adalah hal yang selalu Fani lalui selama sekolah, bukan hanya di kelas 12, bukan hanya Gabby dan temannya, bullyan dan cacian menjadi makanan se
🍂
a tak punya teman dekat, belum lama ia duduk, ia melihat Gabby dan kedua temannya, Fani pun bangkit da
na, lo?"
perinta
ap berdiri, ia tak ingi
by meninggik
, Gabby menendang kaki Fani seh
et, sampe sakit kaki gue
iswa-siswa yang lain hanya memperhatika
lo kerjain belu
gue simpen di meja
erjain tugasnya.
n tugas lo." Fani me
ang ajar, ya? Nyari ma
a, guys. Biarin
Tami terkejut m
au, ya udah biar
ab?" tanya Nu
kin dia ca
limatnya dan mengambi
siram, bia
mineral pada Fani, melihat itu ke
gi, Tam." P
aha menutupi tubuhnya k
. Nih gab, airnya." Ejek Tami sambil me
a menahan diri da
perlakukan gue kayak sampah? Padahal tingkah kalian y
h padam karena
a mulut
m Fani, namun ada tang
Cukup!"
apain, sih?"
p, Gab. Ka
usnya dukung gue, karena lo itu pa
putus aja."