80 Kilos of Beauty.
rcanda, kan?
, gue
ngebelain cewe gend
an gue mutusin lo, bukan buat ngebe
by yang kesal karena diputuskan. Lalu,
kamar mandi, ia menang
dengan tissue, meskipun sebenarnya tak banyak mem
a begitu sempurna dan begitu hebat sehingga melukai perasaan
rna, namun orang-orang disekitarnya merasa lebih hebat dan superior karena sesuai dengan keinginan standar kecantikan, yang haru
pulang sekolah. Gabby dan temannya menatap Fani dengan penuh kekesalan,
an geng itu dan
an
ggilnya, ia menoleh ke arah su
ulang,
ya
mu jau
ket. Kena
en lebih d
ngkan matanya, seakan tak percay
Nanti malem
Aku du
. Hati-h
ercepat jalannya, bisa-bisa Fani mendapat ma
membuka tudung saji, ia menemukan nasi dan beberapa lauk pelengkap di meja, ia hendak makan, namun sekel
ia merebahkan tubuhnya. Ada sedikit rasa perih di perutnya, terlebih ia memang belum
ur dulu, biar g
a tubuhnya lemas, ditambah rasa sakit yang amat sangat di perutnya. Ia hendak memaksakan
u.
ibunya, namun t
uu
saha meraih ponselnya, namun sayang, benda pipih itu berada jauh dari jangkauan Fani, ia mengumpulkan sel
Ibu d
get, kamu makan ya, udah ibu siapin lauk dan
elemah mencoba meraih gelas di samping ranjangnya, ia meminum si
anakmu
a bude Tuti, sepertinya se
ni belum makan dan minum dari pagi. Makanan di meja pun masih utuh.
engar sua
egitu, Retno. Jangan-jangan dia lagi ada m
n. Ibu dan budenya secepat kilat m
ngun?" ta
infus yang tertanam di pergelangan tangannya. Di se
i. Biar enakan, say
m, ia belum
rut sama ibu.
unya mulai menyuapkan sesendo
akan sampe sakit begini?"
ngen ku
bunya terkejut, membua
t, Fan. Tuh liat, badanmu kaget gak dikasih makan seharian padahal biasany
ia menyiksa tubuhnya hanya karena ingin
sedikit, banyakin protein, banyak minum air putih, sayur sama buah-buahan, kurangi gula, se
a sejak kecil. Salah jika niat Fani ingin langsing yang ins
bu, makas
ibumu dari tadi megang sendok mau
an rumah sakit yang disuapi ibunya, sementar
makan dan meminum obatnya, dokter
Sudah enakan?" Ta
kapan saya b
pulang. Saran saya, jaga pola makan
ya, dokter Husain pun pamit unt
da masalah di sekola
lami di sekolah. Bu Retno mulai menangis, tak menyangka putrinya m
lai sekarang Fani gak akan ngebiarin satu orang pun membully Fani, Fani akan mem
ar. Bela diri kamu, tapi jangan membalas api dengan api, jangan b
lah kehilangan suaminya, ia mengelus lembut rambut putr