The Thread of Destiny
dengan makhluk ciptaan tuhan lainnya, manusia cenderung menghormati orang
ah ditelan oleh alam dengan sendirinya. Predator ada dimana-mana, dan makhluk
ti yang harus dihormati, utamakan mereka yang berilmu, dan amankan dirimu
ti dan kesenangan belaka. Alva-- sahabatnya sekaligus pelindungnya yang bisa dia hormati dengan
an berilmu tinggi. Memiliki pemikiran rasional dan tidak pernah gegabah dalam mengambil
hanya sebatas saling menguntungkan. Meskipun demikian, sikapnya pada mereka tidak menunjukkan tanda-ta
takdir sangat senang bersenang-senang dengan mempermainkan hidupnya. Bagaikan sebuah lelucon, Altheda terkekeh geli mengingat jiwanya yang bar
a dengan kedua tangannya menopang dag
harus berteriak histeris karena kaget dengan wajahnya yang berubah. Serta
ana bisa dirinya berganti wajah hanya dalam hitungan hari, selain itu wajah ini terlihat alami tanpa bekas opera
nnya. Pemuda yang baru saja diusirnya sebelum memasuki kamar mandi, melihatnya dengan tatapan datar dan ding
Keluar!" bentak
pria ini sangat tida
lagi?" beonya
ocah. Jika lo gak mau keluar, gue yang keluar." Altheda menghentakkan kakinya. Berjalan deng
ertunangan kita. No Lea ... Berhentilah bermimpi." Altheda mendelik tak percaya. Oh ayolah, memangnya siapa yang tunangan anak kecil ini? Dia masi
rannya kembali terpacu, bukankah wajahnya yang dilihatnya di toilet bukan wajah aslinya. Apa mungkin dirinya ber
mencoba tenang, agar bisa mendapatkan jawaban yang pasti mengenai wajahnya. Laki-laki itu mengernyit bingung
Altheda kasihan. Ia cukup prihatin dengan remaja dihadapannya ini. Dilihat dari wajahnya, usia pe
sekali lagi, lo
, meskipun demikian Altheda masih bisa
disini? Juga siapa nama lo?" tanya
ue pergi! Gue harap setelah ini lo enggak akan membuat ulah lagi, apalagi mengganggunya hingga membuat
an tentu saja diluar nalar logika. Sebagai seorang dokter, Altheda harus selalu berpikir menggunakan logika. Apalagi prin
a mimpi lagi. Mungkin saja ini hanya mimpi ganda yang sering orang-orang alami
tuk tertidur, matanya terus saja terbuka. Seakan-akan tidak ingin mengarung
. Semua yang berhubungan dengan Azalea, tidak terkecuali satu pun! Altheda meremas rambutnya kuat. Kepalanya terasa sakit--teram
rcekat. Dia ingin berteriak sekencang mungkin. Memohon pertolongan pada siapa saja ya
eka, karena kenyataannya Winston Corner memimpin kota ini hanya untuk formalitas. Kota
ita Stevani Corner. Ayahnya--Winston Corner memilih menikah lagi setelah kematian istri pertaman
saha keras untuk mendapatkan perhatian dari ayah dan kakaknya, tet
Alita! Jadilah seperti Alita
lapan belas tahun. Dirinya terlalu egois dan terlalu terobsesi untuk merasakan bagaimana rasanya disayang ole
u jugalah yang membuat Azalea semakin optimis untuk mengejar simpati dari keluarganya. Arya selalu mendukungnya, apapun yang diinginkannya,
sehat dengan berbekalkan ilmu. Maka Azalea kebalikannya, gadis itu selalu bersikap sembrono, bertindak dengan fisik, serta selalu ingin menunjukkan jika dia kuat. Pada
bertindak semaunya, dan pencemburu buta. Itulah yang sel
Antag
ntagonisnya, ia hanya korban! Korban dari keserakahan da
Dug ..
ahan. Rasa itu menggerogoti otaknya, memecahnya hingga berkeping-keping. Altheda tak dapat be
! Azale
*