icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

The Thread of Destiny

Bab 2 TTOD:two

Jumlah Kata:1233    |    Dirilis Pada: 22/10/2021

g masih mematung mencoba mencerna apa yang telah terjadi. Sesaat

tak berani bergerak sembarangan. Salah-salah, bisa jadi kepala mereka yang menjadi sasaran selanj

ua

berkata dengan kasar. Rahangnya mengeras, matanya menatap pria itu taja

adati pintu keluar aula untuk menyelamatkan diri mereka sendiri. Mereka

idak! Bukan Altheda, tetapi seharusnya Arthur yang menjadi korbannya. Namun, Alt

h sahabatnya itu dengan penuh kasih. Astaga! Sahaba

sekarang!" titah Arthur kem

i ini juga, Mark." Lanjutnya lagi

ahabatnya dari belakang dengan cemas. Dia tidak ingin berpikir negatif, tetapi ayolah. Siapa yang t

menyia-nyiakan ilmu yang lo kumpulin dengan susah payah selama

*

ka sok polos lo, jauhin gue dan jangan

ngikutiku!

. Dasar anak tidak tahu diuntung. Dosa apa yang ku

jalang. Berkali-kali gue bil

gu dia. Dasa

dari kehi

sih! Apa yang terjadi? Tunggu ... Ini dimana?" Kagetny

ng rawat di rumah sakit. Dinding ruangan yang berwarna putih dipadukan dengan warna coklat tua, ditambah lagi dengan bau

manapun semua orang tahu jika ini ruang inap VIP. Lalu siapa yang akan membayar tagihannya. Haa ... Alth

g laki-laki yang baru saja memasu

i dokter? Tapi kenapa dia tidak menggunakan jubah dokterny

angkah kakinya, lalu memandangi wajah gadi

dak apa-apa. Jika sampai keponakannya benar-benar lupa ingatan seperti tebakannya, maka keluarga itu akan berurusan langsung d

siapa? Lo bu

a ingatan yah!" Arya kembali melanjutkan langkah kakinya untuk mendekati Altheda. Tangan

berbohong padanya. Sejak kapan Altheda memiliki paman, apalagi ini adik

al. Dia enggak punya kakak, apalagi adik. Gue gak akan pernah

gera kembali disadarkan!" Arya memutuskan untuk kembali ke rumah keluarga keponakannya-- Azalea Caleste. Dia akan memperingatkan para makhluk astral yang

ika pria sinting yang suka mengaku-ngaku itu pergi. Sekarang dia harus segera menghubungi Alva, agar bisa membantunya me

fas lelah. Ia memutuskan untuk pergi ke toilet, dirinya ingi

ng. Oh astaga! Kenapa rasa sakitnya harus senyata ini. Ia menyesal menjadikan tubuhnya tameng untuk melindungi dosen favo

tu. Tapi tunggu, kenapa sepertinya ada yang aneh di sini? Bukankah dia terk

h pintu. Di sana seorang laki-laki yang masih menggunakan

Tersesat atau salah ruang

nnya memanggilnya dengan Lo, gue. Selain itu sejak kapan gadis ini

ia gila tadi yang ngaku-ngaku jadi paman gue? Sorry to say, gue anak

akan pernah tertarik sama lo Azalea!" Altheda mengernyitkan dahinya tak mengerti. Juga ucapan anak kecil ini sangat menjijikkan, seolah-olah jika dirinya selalu mengejar-ngeja

lah sana. Sepertinya lo butuh penanganan psikiater khusus deh,

emuda itu di depan pintu begitu saja. "Ck ... Kenapa gue harus ketemu denga

gadis itu terbentur cukup kuat sampai harus menjadi gila. Atau gadis itu lupa ingatan? Tapi seperti

i suara teriakan dari kamar mandinya harus menghentikan lan

a yang- ? Oh ... Ast

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka