Penyesalan Mantan Suamiku
angsung menjad
adanya untuk mengakhiri kehamilannya. Ketidakped
k ini, haruskah kamu bersikap begitu kejam?" Suara So
yang dalam dan tak tergoyahkan. "Pernikahan kita hanyalah sebuah pengatur
kan itu terlalu kuat untuk ditanggung. Di dalam hatinya,
ntang dan tekad yang teguh, "Jangan khawatir, Nathan.
melahirkan anaknya, tetapi bukan u
naknya bahwa sang ayah sudah meninggal d
itu. Kamu sedang tidak enak badan. Luangkan waktu untuk beris
a keluar dari kamar Sophia, si
ia muncul di perusaha
bagi kelemahan. Betapapun terkurasnya tenaganya, dia
ng dengan Departemen Sekretaris setelah
unyikan dari mata mayoritas orang yang tidak tahu, kecuali asi
ibuk, dia melihat kerumunan orang berkerumun di depan r
ma ini dibicarakan semua orang
lupa bahwa dialah alasan Pak Nathan terje
ing kenal sejak mereka masih
at tadi-tidak ada omelan sama sekali. Ternyata
ngacara senior pribadi Pak Nathan. Mereka
.
a bagai belati dingin yang tajam, me
terhadap Melia, bahkan diingat dengan
enar-benar t
ya, perlawanan fisik terhadap rasa sakit emosional. Dia memaksakan diri untuk mengabaikan bisikan-bisikan itu,
bergema tanpa henti di benaknya, meng
rasa mual m
rsinya bergeser ke belakang,
adi perisai lemah bagi telinga siapa pun yang ingin mendengar. Baru setelah dia tidak memun
iap tetesnya merupakan kejutan kecil bagi sar
amar kecil. Pintu ruang rapat sedikit terbuka saat dia berjalan melewatin
keanggunan yang disengaja. Suaranya terdengar lembut, hampir seperti bisika
s bersentuhan, membentuk siluet mesra sepasa
yang berkeliaran di tepian dunia mereka. Dalam pernikahanny
elan, menelusuri pi
ntuh tanaman pot, membuatnya jatuh ke lantai
. Mata pria itu bertemu pandang dengan Sophia, menatapnya dengan
ndiri dan kewalahan oleh peras
nya kini luar biasa, dan Melia, se
than terdengar tajam, penuh dengan ketida
bagi Melia untuk menget
tahu, sambil tersenyum manis
tanyaan yang menggantung di
pa
ahui di mana dia berdiri
jah Nathan menegang, sekilas rasa tidak senang tampak di w
orang ka
hia, gema ejekan menjadi semakin jelas, me
pa-hanya bayangan dalam tembok di
berbicara, dia berbali
rot mata sombong dan provokatif, matanya berbinar pen
mbang-ambing, seolah-olah berdiri di te
ophia tersentak kembali ke dunia nyata oleh panggila
ku. Lebih dari apa pun, aku memimpikan suatu hari nanti kamu akan hidup mapan, dengan pasangan da
an santai, Sophia mendapati dirinya m
ada untuknya, sama sekali tidak m
pernikahan mereka-di luar dewan direksi, yang
gantisipasi kembal
diam-diam bekerja untuk membuat s
tetapi ada satu hal yang melekat-janjinya kepada Liy
siapa dia seha