icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Luka Dosa Warisan

Luka Dosa Warisan

Penulis: Nada_Senja
icon

Bab 1 Mulai berubah

Jumlah Kata:1016    |    Dirilis Pada: 27/02/2025

ang-orang labelkan padanya. 'Anak pelakor', 'perempuan murahan', 'perebut suami orang', kata-kata yang sudah terlalu sering ia dengar, bahkan dari orang-orang terdekatnya. C

anya, Ny. Ratna sekaligus perayaan pernikahan kakaknya, Carla dengan Aksa Wijaya, seorang CEO muda yang akh

. Begitu ia menuruni tangga, tatapan sinis dari para tamu m

mpuan dari ist

ya dulu ngerebu

Pantas aja Carl

tu. Berjalan dengan perlahan menuju sisi ruangan yang lain.

. Senyum perempuan itu tampak manis bagi siapa pun yang melihatnya. Ag

rena aku anak sah Tuan Danupratama. Kau masih ingat?" Carla menyapanya dengan nada penuh sindira

u menunjukkan kelemahannya. "Aku bagi

memang bagian dari keluarga ini, tapi tetap saja kau hanya anak dari perempuan

pi belum sempat membalas, suar

masal

perti biasa dalam setelan jas hitamnya. Mata mereka bertemu sejenak, dan untuk sepersekian detik, Agnesia bisa merasaka

milikannya. "Tidak ada apa-apa, sayang. Aku hanya mengingatkan adik

ahi Carla bukan karena cinta, melainkan karena tekanan keluarga. Ia juga tahu Aksa buka

suatu yang tersirat dari tatapan kedu

to. Semua tamu beralih perhatian, termasuk Carla dan Aksa. Agnesia menghela napas, be

esia

erdiri di dekatnya, sedi

katanya pelan, cukup untuk hany

kalinya, seseorang dalam keluarga ini

ya. "Aku sudah terbiasa." Dan tanpa

n. Sesuatu yang sering dia lakukan saat hatinya terlu

kau berada sen

erlahan mendekat sambil membawa dua gelas coc

au lakukan?" Tanpa ragu, Agnesia menerima ge

menatap gadis itu dan berjalan di sisi lain. Kini, mereka m

itu?" Agnesia menatap Aksa deng

aca tentangku!" Kini tubuh mer

banyak belajar, bukan?" Agnesia ter

narik?" Kini Aksa lebih merapat. Sesekali

h. Memperlihatkan giginya yang berderet putih. Aksa turut tersen

engatakan itu!" Agnesia menegang saat Aksa de

alah satu jarinya di dada bidang Aksa tanpa sungkan. Agnesia tersenyum. Rupanya, langit cuk

ya!" Aksa berbisik lirih di telinga Agnesia, dan tanpa aba-aba mencium pipi

n wajahnya tanpa ragu dan Aksa menangk

g tubuh Aksa. Gadis itu mulai sadar,

mbali menarik tubuh Agnesia, dan

mpu mencerna. Tanpa pikir panjang, turut memberi r

bopong tubuh Agnesia ke sudut ruang

berusaha mendorong tubuh Aksa tapi

lam ini!" Aksa kembali mengunci tangan

. Aksa terlalu lama memendam rasa pada gadis yang kini ada di bawah tubuhnya. Tangannya dengan cekatan membuka paka

a akhirnya tersenyum penuh arti. Tak lama, ruangan yang suny

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka